Sekjen PBB Desak Masyarakat Dunia Pastikan Kudeta Myanmar Gagal
Mereka meminta pihak militer Myanmar menerima hasil Pemilu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
New York, IDN Times - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah mendesak masyarakat dunia untuk memastikan bahwa kudeta militer yang terjadi di Myanmar pada hari Senin, 1 Februari 2021, lalu berakhir gagal. Tak hanya itu saja, ia juga meminta pihak militer Myanmar untuk menerima hasil akhir Pemilihan Umum Myanmar yang digelar November 2020 lalu. Bagaimana awal ceritanya?
1. Negara-negara Barat telah mengutuk kudeta militer tanpa syarat di Myanmar
Dilansir dari BBC, Guterres menyerukan agar tatanan konstitusional dibentuk kembali di Myanmar dan ia berharap akan ada persatuan di Dewan Keamanan tentang masalah tersebut. Ia mengatakan pihaknya akan melakukan segala yang bisa dilakukan untuk mobilisasi semua aktor kunci dari komunitas internasional dengan memberikan tekanan yang cukup pada Myanmar untuk memastikan bahwa kudeta ini berakhir gagal. Guterres menilai benar-benar tidak dapat diterima untuk membalikkan hasil akhir Pemilihan Umum Myanmar yang merupakan keinginan dari sebagian besar rakyat Myanmar.
Bahkan, negara-negara Barat juga mengutuk keras kudeta militer tanpa syarat di Myanmar, tetapi upaya di Dewan Keamanan untuk mencapai posisi bersama berakhir gagal karena Tiongkok memilih tidak setuju. Tiongkok merupakan salah satu dari 5 negara anggota tetap dengan hak veto di Dewan Keamanan PBB. Tiongkok sendiri diketahui telah lama berperan untuk melindungi negara dari pengawasan internasional serta telah lama memperingatkan sejak kudeta bahwa sanksi atau tekanan internasional hanya akan memperburuk keadaan.
Baca Juga: Ribuan Orang Burma Ikut Aksi Protes Kudeta Myanmar di Tokyo
Baca Juga: Ribuan Orang Burma Ikut Aksi Protes Kudeta Myanmar di Tokyo
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.