Taiwan Desak China Hentikan Tindakan Provokatif
China dianggap merusak status quo perdamaian di Taiwan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Taiwan pada Senin (4/10) waktu setempat mendesak Tiongkok untuk menghentikan tindakan provokatif dengan mengirimkan jet tempur milik mereka ke wilayah udara pertahanan Taiwan dalam beberapa hari terakhir ini. Tiongkok dianggap telah merusak status quo perdamaian dan stabilitas di Taiwan.
1. Ini merupakan serangan Tiongkok selama 4 hari berturut-turut
Dilansir dari BBC, Taiwan telah mendesak Tiongkok untuk menghentikan tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab setelah sejumlah besar pesawat tempur Tiongkok memasuki zona pertahanan udaranya.
Serangan yang terjadi pada Senin waktu setempat menandai hari ke-4 berturut-turut serangan oleh pesawat Tiongkok, dengan hampir 150 pesawat dikirim ke zona pertahanan Taiwan secara total.
Beberapa analis mengatakan penerbangan dapat dilihat sebagai peringatan kepada Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menjelang hari nasional Taiwan.
Pihak Tiongkok sendiri memandang Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri. Namun, Taiwan yang demokratis melihat dirinya sebagai negara yang berdaulat.
Taiwan sendiri telah melaporkan selama lebih dari setahun bahwa angkatan udara Tiongkok telah berulang kali terbang di dekatnya.
Serangan mendadak tersebut kembali membuat rekor dengan mengirimkan 52 pesawat tempur yang terdiri dari 34 pesawat tempur J-16 dan 12 pesawat pembom H-6, di antara pesawat lainnya.
Kemudian, ada 4 pesawat lagi J-16 terbang menuju bagian barat daya zona identifikasi
pertahanan udara Taiwan, penyangga di luar wilayah udara suatu negara.
Baca Juga: 148 Jet China Terobos Wilayah Udara Taiwan dalam 4 Hari Terakhir
Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang, mengatakan Taiwan perlu waspada dan bahwa tindakan Tiongkok mempertaruhkan perdamaian dan stabilitas regional.
Editor’s picks
"Taiwan harus waspada dan Tiongkok semakin di atas," ungkap pernyataan tegas Su seperti yang dilansir dari Aljazeera.com.
Su juga menambahkan Taiwan perlu memperkuat dirinya sendiri dan bersatu, di mana hanya dengan cara itu begitu negara-negara yang ingin mencaplok Taiwan tidak berani dengan mudah menggunakan kekuatan.
Di hari yang sama, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, khawatir tentang adanya risiko
konflik.
"Kami sangat prihatin bahwa Tiongkok akan melancarkan perang melawan Taiwan di beberapa titik, meskipun ancaman itu mungkin tidak akan terjadi pada saat ini," ujar pernyataan Wu seperti yang dilansir dari Aljazeera.com.
Badan pembuat kebijakan utama Tiongkok di Taiwan, Mainland Affairs Council (MAC), menuduh Tiongkok secara serius merusak status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dengan serangan yang lebih besar baru-baru ini.
Juru bicara MAC, Chiu Chui-cheng, dalam sebuah pernyataan mengatakan Tiongkok adalah pelaku di balik semua ini karena menyebabkan ketegangan antara kedua sisi Selat Taiwan serta itu semakin mengancam keamanan dan ketertiban regional.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.