TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terlibat Pembunuhan, Sejarawan Rusia Dipenjara 12,5 Tahun

Ditangkap pada bulan November 2019 lalu saat mabuk

Ilustrasi palu pengadilan. (Pixabay.com/qimono)

Moskow, IDN Times - Sejarawan Rusia ternama, Oleg Sokolov, telah divonis 12,5 tahun penjara akibat kasus pembunuhan yang dilakukannya terhadap seorang muridnya. Ia ditangkap di Moskow pada tahun 2019 lalu dalam kondisi mabuk saat itu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Sokolov akhirnya mengakui perbuatannya dengan menembak korban menggunakan senapan

Ilustrasi Penembakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir dari BBC, Sokolov akhirnya mengakui bersalah di hadapan pengadilan atas pembunuhan terhadap seorang mahasiswi bernama Anastasia Yeshchenko dan ia mengakui menembak korban dengan menggunakan senapan gergaji, sebelum akhirnya melakukan mutilasi terhadap korban dengan gergaji dan pisau dapur. Tak hanya itu saha, pistol setrum juga ditemukan di ransel pelaku. Dengan demikian, Sokolov mendapatkan vonis 12,5 tahun penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Aktivis hak-hak perempuan mengatakan kasus itu menunjukkan ketidakpedulian terhadap pelecehan dan kekerasan dalam rumah tangga di Rusia. Sebuah petisi online dengan lebih dari 7.500 tanda tangan menuding pihak kampus St. Petersburg State University mengabaikan keluhan para mahasiswa atau mahasiswi terhadap Sokolov. Pada akhirnya, Sokolov diberhentikan dari universitas tempat ia mengajar serta jabatan akademis lain di Prancis.

Baca Juga: Usai Didemo, PM Moldova Pro Rusia Undurkan Diri 

2. Sebelumnya, korban ternyata tinggal dengan pelaku selama 3 tahun terakhir ini

Ilustrasi garis polisi. (Unsplash.com/macauphotoagency)

Sebelum kejadian, ternyata Sokolov dengan Yeshchenko tinggal dalam satu rumah selama 3 tahun terakhir ini. Yeshschenko sendiri datang dari Krasnodar ke St. Petersburg untuk melanjutkan kuliahnya di pasca-sarjana tempat Sokolov mengajar. Ibu korban merupakan seorang letnan kolonel polisi dan ayahnya adalah guru olahraga sekolah. Pihak pengacara dari keluarga korban, Alexandra Baksheeva, mengatakan tidak ada hukuman penjara yang akan mengembalikan nyawa dari Yeshchenko, tetapi mereka akan menerima keputusan yang diambil pihak pengadilan.

Sebaliknya, justru diungkapkan oleh pengacara pelaku, Sergei Lukyanov, yang mengatakan kliennya tidak setuju dengan vonis yang dijatuhkan kepadanya, akan tetapi kliennya akan mengajukan banding atau tidak setelah menerima salinan putusan. Pekan lalu, pihak pengadilan mendengar argumen terakhir dalam kasus tersebut dan pihak jaksa menuntut pelaku dengan hukuman 15 tahun penjara. 

Baca Juga: Terlibat Pembunuhan Jurnalis, Politisi Meksiko Ditangkap 

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya