Tidak Diberikan Bantuan, Presiden Tanzania Menilai Dapat Tekanan Berat
Hal ini setelah Denmark memutuskan tunda pengiriman bantuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dar es Salaam, IDN Times - Presiden Tanzania, John Magufuli, mengaku menyesalkan atas tindakan negara-negara Barat yang menekannya sehingga negaranya belum mendapatkan bantuan dari mereka. Bahkan pemerintah Tanzania mengakui lebih senang dengan bantuan yang diberikan Tiongkok meski yang diberikannya hanya dalam jumlah sedikit. Bagaimana awal ceritanya?
1. Tiongkok menjadi penantang serius negara-negara Barat sebagai investor di benua Afrika
Dilansir dari BBC, orang nomor satu di Tanzania ini mengatakan dia lebih suka terhadap bantuan yang diberikan Tiongkok ketimbang bantuan dari negara-negara Barat. Ia mengakui mendapatkan tekanan berat dari negara-negara Barat setelah kebijakan kontroversial yang dilakukannya beberapa minggu lalu. Dengan demikian, Tiongkok akan menjadi penantang serius dengan negara-negara Barat sebagai investor utama di Tanzania.
Ia telah memberikan dana sebesar 60 miliar dolar AS atau setara dengan Rp874,8 triliun dalam bentuk investasi serta bantuan dan pinjaman selama 3 tahun ke depan. Sebagian besar dana yang diberikan berfokus kepada pembangunan infrastruktur. "Hal yang membuat anda senang tentang bantuan mereka adalah bahwa itu tidak terikat pada kondisi apa pun. Ketika mereka memutuskan untuk memberi anda, mereka hanya memberi kepada anda," ujar Magufuli dalam pernyataannya seperti yang dikutip dari BBC.
Baca Juga: Menyinggung LGBT, Denmark Urungkan Niat Sumbang Dana Ke Tanzania
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.