TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tolak Demokrasi, Taliban Ingin Terapkan Syariah Islam di Afghanistan  

Pemimpin tertinggi Taliban kemungkinan jadi presiden

xxx

Jakarta, IDN Times - Setelah menguasai Afghanistan, Taliban memutuskan menerapkan hukum islam atau syariah islam di negara tersebut. Menurut mereka, sistem tersebut akan membuat ketentuan untuk hak-hak perempuan sejalan dengan tradisi budaya dan aturan agama.

"Kami tidak akan membahas sistem politik seperti apa yang harus kami terapkan di Afghanistan karena sudah jelas. Ini adalah hukum syariah dan hanya itu. Tidak akan ada sistem demokrasi sama sekali karena tidak memiliki basis di negara kita," tegas
anggota senior Taliban, Waheedullah Hashimi, dalam wawancara pada Reuters, Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Afghanistan Kacau Balau, Mata Uang Jatuh ke Rekor Terendah

Baca Juga: Taliban Janji Lebih Moderat, Inggris: Dunia Butuh Bukti Bukan Janji!

1. Pemimpin tertinggi Taliban mungkin akan jadi presiden

Perundingan damai antara Taliban dan Afghanistan bertemu dengan ulama Pakistan dan ulama Qatar (twitter.com/Naeem Qurban)

Hashimi mengatakan Afganistan mungkin dipimpin oleh dewan yang berkuasa sekarang setelah Taliban mengambil alih, sementara pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, kemungkinan akan tetap bertanggung jawab secara keseluruhan.

“Mungkin wakilnya (Akhundzada) akan berperan sebagai Presiden,” kata Hashimi, berbicara dalam bahasa Inggris.

2. Struktur kekuasaan sama dengan Afghanistan

Ilustrasi pertempuran pasukan Afganistan dengan pemberontak Taliban. twitter.com/SAfmRadio

Sementara, struktur kekuasaan yang digariskan Hashimi memiliki persamaan dengan bagaimana Afghanistan dijalankan terakhir kali Taliban berkuasa dari tahun 1996 hingga 2001.

Kemudian, pemimpin tertinggi Mullah Omar tetap berada dalam peran bayangan dan berperan dalam dewan.

Baca Juga: Kemenlu Diminta Segera Mendata dan Evakuasi WNI di Afghanistan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya