TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taiwan Akan Jadi Negara Asia Pertama yang Setujui Pernikahan Sesama Jenis

Semua berawal dari tertekannya seorang profesor

japantimes.co.jp

Sebuah perubahan akan terjadi untuk pertama kalinya di benua Asia. Adalah Taiwan yang akan melegalkan pernikahan sesama jenis. Hal ini telah diajukan oleh Partai Demokrasi Progesif di Taiwan yang sedang menguasai parlemen. Menurut para anggota partai, Taiwan perlu menjadi negara yang progresif.

Kesamaan hak sudah menjadi poin penting dalam pemerintah Taiwan untuk menjalankan negara ini. Sekarang, pemerintah menyadari bahwa harus ada yang angkat bicara soal pernikahan sesama jenis. Seperti dikutip dari Independent.co.uk, Rancangan Undang Undang (RUU) pernikahan sesama jenis ini telah disampaikan oleh parlemen.

Jika benar-benar terjadi, Taiwan akan membuat sejarah di Asia.

Baca Juga: 13 Komentar yang Nggak Perlu Kamu Katakan kepada Kaum Homoseksual

Berapa banyak lagi nyawa yang harus dikorban atas ketidakpedulian pemerintah (Taiwan)?

Dari situ, Pride Watch Taiwan terus memperjuangkan legalisasi pernikahan sesama jenis. Nah, tekanan dan permintaan dari Pride Watch Taiwan akhirnya mulai diperhatikan pemerintah. Jika RUU tadi benar-benar dilegalkan, maka Taiwan akan jadi negara pertama di Asia yang meresmikan pernikahan sesama jenis.

Taiwan sebagai negara Asia pertama yang meresmikan pernikahan sesama jenis.

benjaaquila.com

Alasan pemerintah Taiwan semakin gencar meresmikan pernikahan ini adalah karena meninggalnya seorang profesor keturunan Perancis, Jacques Picoux (67) pada 16 Oktober 2016 silam. Profesor Picous dikabarkan adalah penyuka sesama jenis. Namun, tahun lalu kekasihnya, Tseng Ching-chao meninggal dunia karena kanker.

Kesedihannya sangat tinggi usai menjelang kematian Tseng, Picoux yang berusaha untuk menyelamatkan justru tidak berdaya setelah idenya dibantah oleh tim dokter. Alasannya? Dirinya dianggap tidak punya status legal sebagai pasangan, atau hukum tidak meresmikan pernikahan keduanya. Maka, diskriminasi itu membuat dirinya semakin sedih dan tertekan.

Reuters via independent.co.uk

Alhasil, Picoux pun memutuskan untuk bunuh diri dengan melompat dari lantai 10 apartemennya. Kematiannya itu pun membuat para aktivis LGBT di Taiwan pun murka. Pride Watch Taiwan angkat bicara dengan menyuarakan,

Baca Juga: 8 Sudut Pandang yang Baru Kamu Sadari Setelah Berteman dengan Transgender

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya