TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ilmuwan Ini Malah Sarankan Legalisasi Perdagangan Cula, Sehat?

Cula badak tumbuh satu kilogram per tahun

animal-dream.com

Saat banyak orang mengutuk perburuan terhadap badak, seorang ilmuwan yang juga presenter BBC, bernama Adam Hart justru menyarankan legalisasi perdagangan cula hewan itu. Dalam editorial Majalah Royal Society of Biology, Hart mengatakan bahwa legalisasi perdagangan cula badak bisa membantu mencegah kematian 1.200 badak dalam setahun.

Hal ini tentu wacana yang aneh. Sebab, dunia internasional telah melarang perdagangan cula badak sejak 1977. Sejak saat itu pula jumah populasi badak terus meningkat dengan perlahan. Sayangnya, peningkatan populasi hewan tersebut juga sejalan dengan perburuan liar yang membunuh lima persen populasi badak dalam setahun.

Bantu warga miskin.

BBC.co.uk

Dikutip dari The Telegraph, Hart juga beralasan bahwa usulan juga untuk membantu perekonomian warga miskin yang selama ini tidak bisa berdagang cula badak. "Pasar cula sudah cukup jelas. Bahkan para konsumen selalu mau membayar lebih besar," ujarnya.

Tak masalah karena cula badak bisa tumbuh lagi.

cnn.com

Hart juga mengusulkan sebuah cara agar badak tak perlu dibunuh untuk mengambil culanya. Caranya? Menggergaji cula badak karena prosesnya tidak memberi rasa sakit. Menurut dia, tanduk akan tumbuh kembali lebih dari satu kilogram per tahun. Sebaliknya, jika tak dilegalkan, perburuan terhadap badak akan terus meningkat.

Badak dibunuh setiap 8 jam sekali.

Daily Mail

Saat ini, setiap 8 jam ada seekor badak di Afrika yang dibunuh untuk diambil culanya. Cula itu kemudian diolah sebagai obat nyeri, penurun demam, hingga kanker. Meskipun belum ada penilitian resmi tentang hal tersebut, tapi cula badak yang digunakan sebagai obat dihargai 20.000 poundsterling per pon atau 335 juta rupiah per 400 gram.

Baca juga: Dari Badak Hingga Harimau Langka Hampir Punah, Masih Teledorkah Pemerintah?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya