TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dewan Air Dunia Desak Pemerintah untuk Prioritaskan Keamanan Air

Air telah menjadi sumber daya yang langka

ilustrasi air bersih (pexels.com/Jens Johnsson)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Air Dunia (WWC), Loic Fauchon, mendesak pemerintah untuk menjadikan keamanan air sebagai prioritas utama.

Mengutip dari laman World Water Council, keamanan air dapat diartikan sebagai ketersediaan sumber daya air dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk menjamin pembangunan sosial ekonomi, mata pencaharian, kesehatan dan ekosistem.

"Kami tahu solusinya, teknis, solusi digital. Kami tahu seperti apa tata kelola yang baik. Tapi kami membutuhkan kemauan politik. Maksud saya, kemauan politik yang kuat dari politisi di semua tingkatan untuk menjadikan air sebagai prioritas pertama," kata Fauchon di Jakarta, menjelang pertemuan kick-off untuk Forum Air Dunia ke-10 yang akan diadakan di Bali pada Mei tahun depan, dilansir CNA.

"Anda tidak dapat membangun, dan Anda tidak dapat menghasilkan air. Anda hari ini dapat menghasilkan udara, bukan air. Dan kami katakan kepada para politisi, berhentilah mengabaikan air. Berhentilah mengabaikan air dan jadikan air sebagai prioritas politik," tambahnya.

Adapun tema Hari Air Sedunia tahun ini adalah percepatan perubahan untuk mengatasi krisis air dan sanitasi.

Sumber daya air kini semakin langka. Lebih dari 2,2 miliar orang tidak memiliki akses terhadap air dan lebih dari 4,2 miliar orang juga tidak memiliki akses terhadap sanitasi.

Baca Juga: 5 Fakta Mata Air yang Jarang Diketahui

1. Kualitas tidak sebanding dengan kuantitas

Saat diminta penilaiannya mengenai tingkat keamanan air di Asia Tenggara, Fauchon menyebut ada situasi yang sangat berbeda di wilayah tersebut.

"Sebagian besar, masalah utamanya adalah kita memiliki terlalu banyak air, tetapi kita sering tidak memiliki kualitas. Dengan pertumbuhan demografis, kita akan mulai kekurangan sumber daya air dan (sehingga) kita harus mengelolanya dengan lebih baik," katanya.

Meski begitu, Fauchon menilai negara-negara di Asia Tenggara telah menunjukkan komitmen dalam meningkatkan ketahanan air dan memberikan solusi baru.

2. Pemerintah harus bertindak cepat

Fauchon juga meminta negara-negara untuk bertindak lebih cepat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Adapun PBB menargetkan pada 2030 agar seluruh negara dapat menyediakan akses air dan sanitasi untuk semua kalangan.

"Kita tidak harus menunggu (untuk) PBB. Kita harus menentukan masa depan kita sendiri," katanya.

Meski begitu, dia pesimis bahwa pemerintah akan mencapai target yang diusung PBB. Ia mengatakan bahwa semuanya bergantung pada pemerintah dalam mengalokasikan anggaran ataupun membuat undang-undang.

"Saya tidak yakin kita akan mencapai tujuan, tapi (akan ada) kemajuan," katanya.

Baca Juga: AS Sebut Ada Balon Mata-mata China di 5 Benua, Termasuk Asia Tenggara!

Verified Writer

Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya