TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Korsel Temui Pemimpin Pemogokan Dokter Junior

Keduanya berdiskusi soal masalah yang dihadapi sistem medis

bendera Korea Selatan (unsplash.com/Stephanie Nakagawa)

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol bertemu dengan pemimpin pemogokan dokter junior pada Kamis (4/4/2024). Dia mengatakan bahwa pemerintah terbuka untuk membicarakan rencana penambahan kuota mahasiswa kedokteran.

Pertemuan tersebut merupakan yang pertama sejak lebih dari 90 persen dari 13 ribu dokter magang di negara itu mengundurkan diri pada Februari, sehingga menyebabkan gangguan pada operasional rumah sakit. Namun, belum ada laporan mengenai terobosan dari pertemuan tersebut.

Yoon, dalam pidatonya pada Senin (1/4/2024), membela rencananya untuk menambah 2 ribu mahasiswa kedokteran lagi setiap tahunnya, dari kuota saat ini yaitu 3.058 orang. Namun, dia mengatakan bahwa pemerintah bersedia untuk melakukan pembicaraan jika para dokter dapat memberikan alasan logis terkait permintaan mereka soal pengurangan kuota.

1. Pertemuan tidak akan mengubah prinsip dokter junior

Dalam pertemuan selama lebih dari dua jam di kantor kepresidenan, Yoon mendengarkan pandangan Park Dan, ketua komite darurat Asosiasi Residen Magang Korea (KIRA), mengenai masalah yang dihadapi sistem medis Korea Selatan saat ini. Keduanya juga bertukar pendapat tentang cara meningkatkan kondisi kerja bagi dokter magang dan residen.

Yoon mengatakan kepada Park bahwa dia akan menghormati pandangan para dokter magang mengenai rencana penambahan mahasiswa. Namun, dia mengklarifikasi bahwa hal ini tidak berarti pemerintah bersedia menurunkan besaran kuota tersebut.

Park menjelaskan bahwa keputusan untuk melakukan pembicaraan dengan Yoon dibuat setelah diskusi menyeluruh dengan delegasi KIRA. Sebelumnya, muncul rumor bahwa pertemuan itu dilakukan Park tanpa memperhatikan pendapat anggota lainnya.

Ketua KIRA itu juga menegaskan, perundingan tersebut tidak akan mengubah sikap mereka terhadap rencana penerimaan lebih banyak mahasiswa kedokteran.

“Tidak ada perubahan prinsip dalam sikap dan tuntutan (kepada pemerintah) KIRA yang dirilis pada 20 Februari,” katanya, dikutip The Korea Herald.

Beberapa tuntuntan yang diminta para dokter pada Februari termasuk pembatalan rencana penambahan 2 ribu mahasiswa kedokteran, perlindungan terhadap dokter dari kecelakaan medis dengan menetapkan kerangka hukum, dan perbaikan kondisi kerja bagi para dokter magang.

Baca Juga: Anak-anak Korut Terancam Hukuman Mati karena Sebarkan K-drama  

2. Kalangan medis menyambut baik pertemuan

Pada Kamis sore, KIRA menyoroti pentingnya dialog tersebut dengan mengatakan, itu adalah kesempatan untuk menyampaikan pendapat dokter junior kepada pemimpin negara secara langsung.

“(Kami) tidak akan melakukan negosiasi atas (tuntutan) yang tidak mencerminkan suara dokter magang. Keputusan akhir (persyaratan kami) akan diselesaikan melalui pemungutan suara,” kata KIRA.

“Jika tuntutan (kami) tidak diterima (oleh Yoon), kami akan kembali seperti yang kami lakukan saat ini. Perubahan tidak akan langsung terjadi saat ini," sambungnya. 

Kalangan medis juga menyambut hangat pembicaraan Yoon dan Park, dengan mengatakan bahwa pertemuan tersebut mempertemukan pemerintah dan dokter.

Verified Writer

Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya