Alar Karis Jadi Calon Presiden Potensial Estonia
Pesaing berat Kersti Kaljulaid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Estonia tengah bersiap untuk pemilihan presiden baru tahun ini. Pasalnya, masa jabatan Presiden Kersti Kaljulaid akan berakhir pada 10 Oktober mendatang. Sejumlah anggota parlemen dari 101 kursi Riigikogu (parlemen unikameral Estonia) harus memilih kepala negara baru untuk menggantikan jabatan yang sebagian bersifat seremonial.
Pada Jumat (27/8/2021), sebanyak 59 anggota Riigikogu mencalonkan Alar Karis sebagai calon presiden Estonia yang akan berlangsung pada Senin, 30 Agustus mendatang. Sejauh ini, hanya ada satu kandidat yang diajukan pada hari Sabtu (28/8/2021). Hal ini pertama kalinya terjadi, sejak negara Baltik tersebut memeroleh kembali kemerdekaannya 30 tahun lalu.
1. Masih satu kandidat yang terdaftar
Melansir dari Euro News, karena tidak ada lagi kandidat yang didaftarkan hingga batas waktu Sabtu (28/8/2021) malam, direktur Museum Nasional Estonia, Alar Karis, akan menjadi satu-satunya pesaing. Karis, eks-auditor negara, adalah satu-satunya yang berhasil mendapat dukungan dari minimal 21 anggota parlemen yang dipersyaratkan.
Pemungutan suara hanya dengan satu kandidat, membuat beberapa politisi menyerukan perombakan total terhadap pemilihan presiden Estonia yang kompleks. Beberapa orang bahkan menyarankan, agar perdana menteri memegang sebagian besar kekuasaan politik.
Jaak Joeruut, seorang penulis terkenal, eks-Menteri Pertahanan, dan diplomat, berkata, "Pemilihan dengan satu kandidat adalah milik era Soviet. Itu tidak etis, tapi, anehnya, legal."
Jika presiden dipilih langsung oleh rakyat, Kaljulaid akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Presiden wanita pertama Estonia itu, cukup populer di kalangan masyarakat. Sayangnya, ia mendapat sedikit dukungan dari anggota parlemen, karena keterusterangannya tentang sesama politisi dan kebijakan pemerintah.
Melansir dari Baltic Times, Karis dicalonkan oleh 25 anggota Partai Tengah dan 34 anggota Partai Reformasi.
Baca Juga: Rusia Tangkap Konsulat Estonia Atas Tuduhan Spionase
Melansir The Guradian, Partai Reformasi dan Partai tengah memuji Karis atas pemahamannya tentang masyarakat Estonia dan melihat latar belakang akademisnya. Ia pernah menjabat sebagai rektor di Estonian University of Life Science (2003-2007) dan Universitas Tartu (2007-2012).
Editor’s picks
Alar Karis, lahir pada 26 Maret 1958, merupakan warga negara Estonia sejak lahir. Ia seorang ahli Genetika Molekurel dan ahli Biologi Perkembangan Estonia. Karier akademisnya, lulus dari Departemen Kedokteran Hewan di Estonian University of Life Science dan menjadi profesor (1999).
Ia pernah diangkat menjadi auditor jenderal Estonia pada Maret 2013. Kemudian menjadi direktur Museum Nasional Estonia pada Oktober 2017.
Tonis Saarts, seorang profesor di bidang politik komparatif di Universitas Tallinn, setuju dengan penilaian tersebut. Namun, mencatat bahwa Karis adalah seorang pemula dalam kebijakan luar negeri.
Ia mengatakan bahwa, Karis mungkin menjadi salah satu kandidat yang paling siap mempertimbangkan dimensi kebijakan domestik. Namun, tidak memiliki pengalaman praktis dalam pembuatan kebijakan luar negeri dan diplomasi.
Baca Juga: Estonia Lanjutkan Klaim Pesisir Baltik Milik Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.