Hadapi Gelombang Kedua COVID-19, Inggris Bakal Kembali Lockdown
Pembatasan sosial masyarakat Inggris akan diterapkan kembali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Inggris telah melaporkan lebih dari 384 ribu kasus virus corona, dengan 41.794 angka kematian berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat. Meningkatnya angka kasus COVID-19 ini, mendorong pemerintah Inggris memberlakukan lockdown nasional dan pembatasan sosial gelombang kedua.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan Inggris akan mengalami gelombang kedua virus corona. Meski tidak menginginkan lockdown gelombang kedua, dia menilai pemerintah mungkin perlu menerapkan pembatasan lanjutan.
“Kami sekarang melihat gelombang kedua datang. Saya khawatir tidak terhindarkan, bahwa kami akan melihatnya di negara ini,” ujar Boris Johnson, dikutip dari Aljazeera (19/9/2020).
Baca Juga: Boris Johnson dalam Kondisi Stabil Usai Masuk ICU Akibat Virus Corona
1. Peningkatan tajam dalam jumlah kasus COVID-19 di Inggris
Pemberlakuan kembali lockdown nasional menyusul peningkatan kasus COVID-19 menjadi sekitar 6.000 kasus setiap harinya. Penerimaan pasien di rumah sakit meningkat dan tingkat infeksi melonjak di London dn seluruh bagian Utara Inggris.
Kenaikan tajam dalam jumlah kasus di Inggris menandakan bahwa pemerintah perlu mengevaluasi semua kebijakan. Johnson dalam hal ini, tidak mengesampingkan langkah-langkah lebih lanjut yang akan diterapkan.
“Ketika Anda melihat apa yang terjadi, Anda pasti bertanya-tanya apakah kita perlu melangkah lebih jauh,” ujar Johnson.