TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Astaga, Pandemik COVID-19 Diprediksi Berlangsung Hingga Puluhan Tahun

Kamu tetap disiplin protokol kesehatan ya

Ilustrasi suasana pandemik covid-19 di El Salvador, Amerika (ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi dampak dari pandemik COVID-19 atau virus corona akan terus dirasakan warga dunia hingga puluhan tahun mendatang.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dampak ini harus menjadi kewaspadaan bagi seluruh warga dunia.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

1. Total kasus COVID-19 di dunia hampir mencapai 18 juta, dengan 670 ribu korban jiwa

Petugas medis memindahkan pasien COVID-19 dari ambulans ke fasilitas kesehatan di Kirkland, Washington, Amerika Serikat, pada 24 Maret 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder)

Hingga hari ini, jumlah kasus COVID-19 di dunia hampir mencapai 18 juta jiwa dan menelan lebih dari 670 ribu korban jiwa sejak kemunculan pandemik pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, Tiongkok.

"Pandemik ini merupakan krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya bakal terasa hingga puluhan tahun ke depan," kata Tedros, seperti dikutip dari kantor berita ANTARA, Minggu (2/8/2020).

2. Perekonomian di sejumlah negara terguncang akibat pandemik COVID-19

Antrean untuk tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, serta Inggris selama beberapa pekan terakhir terguncang akibat virus corona, saat pemerintahan mereka berjuang mendapatkan cara penanganan virus mematian ini yang lebih efektif.

Kondisi ekonomi di berbagai wilayah pun babak belur akibat pembatasan COVID-19, yang diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, dan banyak wilayah yang mengkhawatirkan gelombang kedua pandemik.

3. Hasil riset menunjukan seluruh warga dunia masih rentan terhadap COVID-19

Ilustrasi tenaga medis dengan APD Lengkap. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Sementara, menurut WHO pada pekan lalu menyebutkan sekitar lebih dari 150 perusahaan farmasi sedang membuat vaksin, meski penggunaan pertama vaksin tidak dapat diprediksikan hingga awal 2021.

Meski pengetahuan tentang virus corona baru meningkat, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan populasi masih rentan.

"Hasil awal dari riset serologi (antibodi) menunjukkan gambar yang konsisten: sebagian besar orang di dunia masih rentan terhadap virus ini, bahkan di daerah yang pernah menjadi wabah parah sekali pun," ujar Tedros.

"Banyak negara yang yakin bahwa mereka yang telah melewati masa tersulit, kini sedang bergulat dengan wabah baru. Sejumlah negara yang tidak begitu berdampak, kini menyaksikan lonjakan kasus maupun kematian,” Tedros menambahkan.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya