TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Portugal Akan Bangun Ladang Panel Surya Mengapung Terbesar di Eropa

Guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil

ilustrasi ladang panel surya (pixabay.com/TheOtherKev)

Jakarta, IDN Times — Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, Portugal membangun solar park (ladang panel surya) mengapung di Waduk Alqueva. Dengan ukuran sebesar 4 lapangan sepak bola, membuatnya menjadi ladang panel surya terbesar di Eropa.

Dari Reuters, Direktur Energias de Portugal (EDP) Miguel Patena, yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, menyebutkan bahwa ladang panel surya yang mereka bangun akan menghasilkan 7,5 gigawatt/jam (GWh), yang mampu memenuhi kebutuhan listrik 1.500 keluarga.

Diperkirakan pembangunan solar park terbesar di Eropa tersebut akan rampung Juli mendatang.

Baca Juga: Jokowi: Kita Tinggalkan Energi Fosil dan Beralih ke Energi Terbarukan

1. Mengikuti jejak China membangun ladang panel surya mengapung

Proyek pembangunan solar park mengambang di atas Waduk Alqueva tersebut dilakukan oleh EDP, perusahaan utilitas utama di Portugal. Tidak tanggung-tanggung, mereka menyusun 12 ribu buah panel surya yang membuat solar park tersebut menjadi seukuran 4 lapangan sepak bola.

Kondisi lingkungan yang mendukung, berupa disinari mentari berjam-jam dan diterpa angin Atlantik, memungkinkan Portugal untuk membangun solar park mengambang sebesar itu. Kendati demikian, hal serupa bukanlah yang pertama kali.

Berdasarkan laman Business Insider, China telah membangun ladang panel surya di atas sebuah danau bekas tambang batu bara di provinsi Anhui. Tersusun atas 166 ribu susunan panel, solar farm milik Negeri Tirai Bambu merupakan yang terbesar di dunia sejauh ini.

2. Bertujuan agar tidak terlalu bergantung pada bahan bakar fosil impor

ilustrasi asap pabrik (unsplash.com/Chris LeBouttillier)

Dilansir Reuters, tujuan utama Portugal membangun solar park di Waduk Alqueva adalah demi beralih ke energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar fosil impor. Hal ini lantaran harganya yang melambung akibat konflik Rusia-Ukraina.

Sebenarnya, Portugal hampir sama sekali tidak mengimpor migas dari Rusia. Kendati demikian, lonjakan harga bahan bakar tetap berdampak pada keberlangsungan pembangkit listrik negara tersebut.

Baca Juga: Ukraina Blokir Aliran Gas Alam Rusia, Harga di Eropa Melonjak

Verified Writer

E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya