TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Amerika Hentikan Kasus Narkoba Mantan Menhan Meksiko, Cienfuegos

Meksiko memberikan tekanan kepada Amerika

Foto Jenderal Salvador Cienfuegos yang merupakan mantan menteri pertahanan Meksiko.sumber:twitter.com/North American Project

Meksiko, IDN Times - Mantan menteri pertahanan Meksiko, Jenderal Salvador Cienfuegos yang dituduh terlibat dalam kasus penyeludupan narkoba ke Amerika dan pencucian uang telah dibebaskan dari dakwaan di Amerika.

Rabu (18/11) hakim di New York menyetujui pembebasan dakwaan Jenderal Salvador Cienfuegos di Amerika. Dihentikan kasus ini diduga adanya lobi politik dari pemerintah Meksiko yang menekan Amerika agar kasus Jenderal Salvador Cienfuegos dilanjutkan di Meksiko, melansir dari The Guardian.

Baca Juga: Menhan AS Mark Esper Dipecat Donald Trump Melalui Twitter

1. Dutuduh menerima suap dari kartel narkoba

Foto Jenderal Salvador Cienfuegos yang merupakan mantan menteri pertahanan Meksiko.sumber:twitter.com/ Jenaro Villamil

Salvador Cienfuegos dituduh menerima dana dari kartel H-2, yang berbasis di Nayarit dan Sinaloa, Meksiko, sebagai imbalan atas jasanya selama dia menjadi menteri pertahanan di era Presiden Enrique Peña Nieto dari 2012 sampai 2018, ia ditahan oleh Amerika di bulan Oktober. Setelah dibebaskan dari dakwaan di Amerika, ia bisa kembali ke Meksiko, namun tuduhan tidak selesai begitu saja departemen kehakiman Amerika telah memberikan bukti kepada pihak Meksiko, yang berjanji akan menyelidiki kasus tersebut.

Drug Enforcement Administration (DEA) telah menyadap ribuan pesan BlackBerry Messenger, yang membuktikan Cienfuegos melakukan operasi militer untuk melawan kartel narkoba saingan H-2, ia juga menyediakan transportasi laut untuk pengedaran narkoba ke Mazatlán dan kemudian ke seluruh Sinaloa. Cienfuegos juga dituduh memperkenalkan para bos kartel H-2 ke pejabat korup lainnya.

Kartel H-2 telah mengedarkan ribuan pon heroin, kokain, metamfetamin, dan mariyuana. Kartel H-2 juga dituduh terlibat dalam perdagangan senjata api, terlibat dalam banyak kasus pembunuhan dan penyiksaan, melansir dari NCBC News.

2. Keputusan ini tidak terkait dengan hasil pemilu Amerika

Foto Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard. Sumber:twitter.com/Marcelo Ebrard C.

Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard menyebutkan keputusan Amerika sebagai bentuk hormat terhadap militer meksiko, ia juga membantah keputusan yang dilakukan terkait dengan hasil pemilu Amerika, karena Presiden Andrés Manuel López Obrador belum memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden, yang diartikan sebagai imbalan Presiden Trump dengan memberhentikan kasus Cienfuegos.

Megutip dari The Guardian, Fernando Belaunzarán pejabat senior dari partai mantan presiden Meksiko, mengatakan, "Tidak ada keraguan bahwa ini adalah bantuan terakhir Trump untuk López Obrador, ini adalah puncak dari persahabatan mereka yang indah."

Melansir dari Reuters, Meksiko mengunakan negosiasi yang mengancam akan mengusir direktur dan agen regional DEA, jika Amerika tidak membatalkan kasus tersebut. 

Jaksa Agung Amerika William Barr menghentikan kasus ini karena ingin melanjutkan kerja sama Amerika- Meksiko.

“Amerika Serikat memutuskan bahwa kepentingan yang lebih luas dalam mempertahankan hubungan itu dengan cara koperatif melebihi kepentingan departemen dan kepentingan publik dalam mengejar kasus khusus ini,” kata jaksa penuntut Seth DuCharme kepada hakim, yang dikutip dari Reuters.

Sebelumnya Jaksa Agung William Barr telah diberikan pilihan oleh Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard, yang memberikan pilihan antara Cienfuegos atau melanjutkan kerja sama.

“Itu ada di tanganmu. Kamu tidak bisa memiliki keduanya. Kamu tidak dapat memiliki kerja sama yang erat dengan semua institusi Meksiko dan pada saat yang sama melakukan ini.”

Masih mengutip dari Reuters, Gladys McCormick profesor sejarah dari Syracuse University yang mendalami hubungan Amerika-Meksiko, menyebutkan bahwa penuntutan tidak akan bagus untuk Amerika.

“melakukan penuntutan terhdap Cienfuegos akan membahayakan pengumpulan intelijen dan operasi militer gabungan selama bertahun-tahun yang akan datang, yang merupakan bagian dari alasan mengapa penangkapan semula begitu memalukan. Dia benar-benar tak tersentuh dan suci karena apa yang dia wakili dan rahasia yang ada padanya.”

Baca Juga: Trump Umumkan di Twitter Telah Memecat Menhan AS Mark Esper 

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya