Bisnis Ritel Inggris Desak Kekerasan Pada Karyawan Ditindak
Pada 2019 ada 455 kasus kekerasan setiap harinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
London, IDN Times - Kekerasan atau pelecehan yang terjadi kepada karyawan ritel membuat para pemilik usaha khwatir terhadap staf pekerjanya. Karena hal itu British Retail Consortium (BRC), dikabarkan pada hari Minggu (4/7/2021) telah mengkordinasikan surat yang ditulis 100 bisnis ritel, termasuk Tesco, Sainsbury's, IKEA, Aldi, Primark, dan merek lainnya, yang ditujukan kepada Perdana Menteri Boris Johnson.
1. Lonjakan kekerasan terhadap staf toko selama pandemik
Dilansir The Independent, para bisnis ritel menyampaikan bahwa kekerasan terhadap karyawan mereka telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir dan semakin memburuk ketika terjadinya pandemik, dengan staf toko harus menegakkan aturan protokol kesehatan seperti jarak sosial dan mengenakan masker.
"Satu bisnis melaporkan peningkatan 76 persen dalam penyalahgunaan dan peningkatan 10 persen dalam serangan kekerasan selama COVID-19, di mana lebih dari setengahnya melibatkan senjata, dan banyak rekan kami telah batuk di atau meludah. Ini adalah masalah yang sangat serius bagi pengecer jauh sebelum pandemik dan situasinya tidak dapat dibiarkan menjadi lebih buruk, ada kebutuhan yang jelas sekarang untuk perlindungan hukum yang lebih baik bagi pekerja ritel," isi surat tersebut.
Surat itu meminta agar parlemen segera melakukan amandemen terhadap RUU Polisi, Kejahatan, Hukuman, dan Pengadilan untuk mengatasi kekerasan pada karyawan toko.
Baca Juga: Sektor Ritel Mulai Kehabisan Napas dan Amputansi Toko
Baca Juga: Bila Ritel Berani Tak Patuhi Protokol Kesehatan, Mendag Akan Tutup
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.