TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dituduh Bekerja dengan Eropa, Ketua Pemantau Pemilu Rusia Ditangkap

Penahanan dianggap tekanan terhadap pengawasan pemilu

Ilustrasi penangkapan. (Unsplash.com/niu niu)

Jakarta, IDN Times - Ketua kelompok Golos selaku pemantau pemilu independen Rusia, Grigory Melkonyants, ditahan secara resmi oleh pengadilan pada Jumat (18/8/2023). 

Sehari sebelumnya, dia sudah ditangkap atas dugaan bekerja untuk organisasi yang "tidak diinginkan". Jika terbukti bersalah, dia dapat dihukum 6 tahun penjara.

Penangkapan ini dianggap sebagai upaya untuk mencoba menghalangi pengawasan terhadap pemilu. Rusia akan melaksanakan pemilihan regional pada bulan depan dan memilih presiden tahun depan.

Baca Juga: Pengadilan Jerman Selidiki Kasus Keracunan Jurnalis Rusia

1. Polisi menggeledah rumah anggota Golos

Ilustrasi polisi. (Unsplash.com/Klaus Wright)

Wakil ketua Golos Stanislav Andreichuk mengatakan, Melkonyants ditahan karena dituduh bekerja sama dengan Jaringan Organisasi Pemantau Pemilu Eropa (ENMO), sebuah organisasi yang berbasis di Montenegro.

Andreichuk mengatakan, organisasinya tidak berinteraksi dengan ENEMO sejak Rusia menetapkannya sebagai "tidak diinginkan" pada 2021, dilansir Reuters. 

Golos menambahkan, selain melakukan penangkapan, polisi juga menggeledah rumah selusin anggota dan mantan anggota Golos di seluruh negeri. Terjadi penyitaan uang tunai, kartu bank, paspor, dan dokumen lainnya.

Organisasi itu mengatakan bahwa salah satu anggotanya harus dibawa ke rumah sakit setelah dipukul di kepala dan diinjak di punggung, sementara yang lain ditahan selama 15 hari karena tidak mematuhi polisi.

2. Tekanan menjelang pemilu

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Golos menilai penggerebekan dilakukan untuk mengganggu pemilihan daerah pada 10 September dan kampanye untuk pemilihan presiden pada Maret 2024.

"Kami yakin bahwa tujuan sebenarnya dari serangan ini adalah untuk mengganggu pengawasan publik, dari kedua rangkaian pemilihan tersebut," kata Andreichuk.

Andreichuk mengatakan, pihak berwenang meragukan bahwa mereka memiliki dukungan nyata, bahwa hasil yang diinginkan dari pemilihan presiden dan daerah yang akan datang dapat dicapai, jika pemantauan independen atas pemungutan suara diizinkan dilakukan.

“Kami melihat ini sebagai bentuk tekanan politik dan upaya untuk membungkam aktivitas kami di Rusia," kata David Kankiya, anggota dewan pemerintahan di Golos.

Dmitry Peskov, juru bicara Putin Dmitry Peskov, awal bulan ini mengatakan bahwa pemilihan presiden bukan demokrasi, itu adalah birokrasi yang mahal. Dia menegaskan bahwa Putin akan terpilih kembali tahun depan dengan lebih dari 90 persen suara.

Dalam pernyataan terbarunya, Peskov mengatakan bahwa kata-katanya telah ditafsirkan, dengan cara yang benar-benar salah. Namun, Putin telah mendapat dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan memenangkan mayoritas besar jika dia mencalonkan diri sebagai presiden, sesuatu yang belum dia konfirmasi.

Baca Juga: Estonia Akan Blokir Hak Pilih Warga Rusia di Negaranya

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya