Dua Pemimpin Pemberontak di Chad Kembali dari Pengasingan
Pemerintah menjalin kesepakatan damai dengan pemberontak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Timan Erdimi dan Mahamat Nouri, pemimpin kelompok pembenrontak di Chad, kembali ke negara mereka pada Kamis (18/8/2022). Erdimi merupakan pemimpin Persatuan Pasukan Perlawanan (UFR), sementara Nouri ketua Persatuan untuk Demokrasi dan Pembangunan (UFDD).
Keduanya kembali untuk melakukan pembicaraan damai dengan pemerintahan militer Mahamat Idriss Deby di N'Djamena pada Sabtu, yang merupakan pembicaraan untuk membuka jalan bagi pemilihan umum setelah militer berkuasa pada tahun lalu.
Baca Juga: Junta Militer Chad dan Oposisi Berdamai di Qatar
1. Erdimi kembali setelah 17 tahun berada di pengasingan
Melansir Reuters, Erdimi adalah sepupu dari pemimpin Chad saat ini dan keponakan dari mantan Presiden Idriss Deby, yang meninggal tahun lalu. Erdimi meninggalkan Chad pada 2005 untuk memimpin pemberontakan melawan pemerintahan pamannya.
Bersama dengan UFR, Erdimi pada 2008 hampir berhasil menggulingkan kekuasaan pamanya. Sejak pemberontakan itu, UFR berusaha merebut kekuasaan. Pasukan UFR pada 2019 berhasil maju dari Libya jauh ke wilayah Chad sebelum konvoi mereka dihancurkan oleh jet tempur Prancis.
Erdmimi tiba di negaranya setelah 17 tahun berada di pengasingan, ia tiba dengan pesawat yang mendarat di ibu kota N'Djamena, dan berharap dialog nasional akan berhasil kembali menyatukan negara.
"Saya berharap semuanya akan berjalan dengan baik untuk mencapai perdamaian, rekonsiliasi dan ketenangan di negara ini," katanya, seraya menambahkan dia berharap untuk mengubah UFR menjadi partai politik.
Baca Juga: Chad Akan Kirim Seribu Tentara ke Mali untuk Hadapi Teroris
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.