TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fix! Kroasia Gabung Kawasan Schengen dan Gunakan Mata Uang Euro

Kroasia bergabung dengan Uni Eropa sejak 2013

Bendera Kroasia. (Unsplash.com/Niels Bosman)

Jakarta, IDN Times - Kroasia menyambut awal 2023 dengan bergabung ke dalam kawasan Schengen. Artinya, Kroasia akan paspor perjalanan dan kontrol perbatasan bersama dengan anggota Uni Eropa (UE) lainnya. Negara itu juga beralih dari mata uang kuna menjadi euro.

Langkah tersebut telah lama dinantikan Kroasia agar bisa terintegrasi penuh dengan UE. Kroasia menjadi anggota UE pada 2013 dan kini menjadi negara ke-27 yang bergabung dengan kawasan Schengen dan negara ke-20 yang mengadopsi mata uang euro.

Baca Juga: Diblokir Austria, Rumania-Bulgaria Gagal Jadi Anggota Visa Schengen  

1. Disambut pemimpin UE

Bendera Uni Eropa. (Unsplash.com/ALEXANDRE LALLEMAND)

Melansir Reuters, peristiwa bersejarah tersebut disambut Perdana Menteri Andrej Plenkovic dengan menghadiri sebuah upacara di perbatasan pada Minggu malam.

"Jika ada momen bersejarah, momen spesial yang seharusnya memberi kita kehormatan besar dan ketika kita menyaksikan pencapaian tujuan strategis suatu negara, ini adalah hari yang demikian," kata Plenkovic.

Dalam acara tersebut Plenkovic ditemani Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, yang berkunjung ke Kroasia dan menganggap peristiwa tersebut sebagai perayaan.

"Hari ini Kroasia bergabung dengan Wilayah Schengen dan zona Euro, dua pencapaian luar biasa bagi negara anggota termuda UE dan keduanya dicapai pada hari yang sama. Jadi memang, ini adalah hari untuk catatan sejarah," kata von der Leyen.

Kedua pemimpin kemudian berkeliling ibu kota Zagreb, kemudian membeli kopi di kafe menggunakan euro. Plenkovic yang membayar dengan euro disambut dengan tepuk tangan oleh Von der Leyen.

2. Ada kekhawatiran terhadap penggunaan Euro

Ilustrasi euro. (Unsplash.com/Ibrahim Boran)

Melansir RTE, penggunaan euro dianggap parah ahli akan membantu melindungi ekonomi dengan menurunkan kondisi pinjaman di tengah melonjaknya inflasi.

Analis mengatakan, anggota UE timur di luar zona Euro, seperti Polandia atau Hungaria, lebih rentan terhadap lonjakan inflasi. Saat ini tingkat inflasi Kroasia mencapai 13,5 persen pada November, lebih tinggi dari 10 persen di zona Euro.

"Euro pasti membawa stabilitas dan keamanan (ekonomi)," kata Ana Sabic dari Bank Nasional Kroasia.

Namun, oposisi sayap kanan mengatakan, pemberlakuan Euro hanya menguntungkan negara-negara besar seperti Jerman dan Prancis.

Ada pula warga Kroasia yang khawatir, peralihan akan menyebabkan kenaikan harga, di mana bisnis akan membulatkan harga saat mereka melakukan konversi.

"Kami akan menangis untuk kuna kami, harga akan melonjak," kata Drazen Golemac, seorang pensiunan berusia 63 tahun di Zagreb.

Penggunaan euro sudah meluas di Kroasia, banyak warga yang menghargai aset paling berharga seperti mobil dan apartemen dengan euro, menunjukkan kurangnya kepercayaan terhadap mata uang lokal.

Saat ini, sekitar 80 persen simpanan bank dalam mata uang euro dan mitra dagang utama Zagreb berada di zona euro.

Baca Juga: ASEAN-Uni Eropa Mitra Strategis, Komitmen Perdamaian Kawasan

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya