TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamerun Bantah Kanada Mediasi Perdamaian dengan Separatis

Kanada mengklaim telah ada pertemuan

Ilustrasi bendera Kamerun. (Pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kamerun, pada Senin (23/1/2023), membantah klaim dari Kanada bahwa negara itu membantu proses mediasi perdamaian dengan separatis. Kamerun telah terlibat konflik bersenjata dengan kelompok separatis di wilayah berbahasa Inggris, yang menentang pemerintahan yang mayoritas memakai bahasa Prancis.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Kanada pada 20 Januari mengumumkan bahwa Kamerun dan beberapa faksi separatis telah menyetujui proses perdamaian. Dalam mediasi itu, Ottawa mengklaim telah memperoleh amanat untuk membantu menengahi konflik.

Baca Juga: Ngeri, Wartawan Terkemuka Kamerun Ditemukan Tewas Dimutilasi

1. Kanada telah mengadakan pertemuan untuk proses damai

Bendera Kanada. (Unsplash.com/Harry Grout)

Melansir Reuters, Kamerun tidak secara langsung menyebut Kanada, dengan mengatakan pihaknya tidak mempercayakan negara asing atau entitas eksternal mana pun untuk berperan sebagai mediator untuk menyelesaikan konflik.

Adrien Blanchard, juru bicara Kementerian Luar Negeri Kanada, mengatakan bahwa beberapa pertemuan telah dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

"Saya dapat memastikan tiga pertemuan diadakan di Kanada dengan pihak-pihak terkait, termasuk perwakilan Pemerintah Kamerun," kata Blanchard, menambahkan bahwa Kanada akan terus mendukung penyelesaian konflik secara damai.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yaounde mengatakan, pihaknya telah menyambut baik pengumuman Kanada untuk menyelesaikan krisis tersebut.

2. Kelompok separatis akan bertemu untuk membahas kelanjutan mediasi

Ilustrasi teroris. (Pixabay.com/TheDigitalWay)

Kanada mengatakan, kelompok separatis yang terlibat dalam dialog damai setidaknya ada enam kelompok, yaitu Dewan Pemerintahan Ambazonia, Pasukan Pertahanan Ambazonia, Gerakan Pembebasan Rakyat Afrika, Pasukan Pertahanan Kamerun Selatan, Pemerintah Sementara Ambazonia, dan Koalisi Ambazonia.

Capo Daniel, juru bicara Pasukan Pertahanan Ambazonia, mengatakan mundurnya Yaounde dari perjanjian menunjukkan bahwa mereka tidak menginginkan perdamaian. Daniel mengatakan, kelompok tersebut akan bertemu dalam beberapa hari mendatang untuk memutuskan kelanjutan dari mediasi.

Beberapa kelompok pemberontak, seperti Pemerintah Sementara Ambazonia dan Republik Ambazonia, telah menolak pembicaraan yang dipimpin Kanada. Hal itu karena mereka yakin konflik bersenjata akan membebaskan rakyat Ambazonia, wilayah berbahasa Inggris yang mereka perjuangkan untuk merdeka dari Kamerun yang mayoritas berbahasa Prancis.

Direktur eksekutif kelompok bantuan Reach Out Kamerun, Esther Njomo Omam, menangatakan bahwa pengumuman dari Kanada telah menimbulkan harapan bagi warga Kamerun.

"Orang-orang menderita dan mereka percaya bahwa dialog yang dipimpin Kanada ini adalah secercah harapan yang dapat mengarah pada solusi perdamaian yang langgeng. Pendapat umum adalah kelegaan dan tanda harapan. Ketika komunike dari menteri komunikasi keluar, kami mengambil sampel pendapat, dan itu adalah frustrasi," katanya.

Baca Juga: Konflik Bahasa Prancis-Inggris di Kamerun, HRW: Militer Bunuh 10 Warga

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya