Lawan Penyebaran Ebola, Uganda Lockdown 2 Distrik Selama 21 Hari
Uganda telah mengonfirmasi 58 kasus Ebola
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Uganda memberlakukan lockdown, pada Sabtu (15/10/2022), demi mengekang penyebaran virus Ebola. Langkah ini diumumkan oleh Presiden Uganda, Yoweri Museveni, yang sebelumnya menolak adanya pembatasan.
Lockdown diterapkan di disrik Mubende dan Kassanda yang berdekatan dan berlangsung selama tiga minggu. Mubende merupakan wilayah yang pertama kali melaporkan kasus Ebola pada bulan lalu.
Baca Juga: AS Wajibkan Pemeriksaan Ebola bagi Orang yang Datang dari Uganda
1. Truk kargo masih diizinkan masuk dan keluar
Melansir Associated Press, langkah-langkah pembatasan yang diterapkan membuat orang-orang tidak bisa masuk dan keluar Mubende dan Kassanda, baik dengan kendaraan pribadi atau menaiki kendaraan umum. Namun, pembatasan tidak berlaku untuk truk kargo.
Pemerintah juga menutup sementara semua tempat hiburan, termasuk bar. Tempat ibadah juga ditutup. Semua pemakaman di distrik itu harus diawasi oleh petugas kesehatan. Jam malam juga telah diberlakukan.
“Ini adalah tindakan sementara untuk mengendalikan penyebaran Ebola. Kita semua harus bekerja sama dengan pihak berwenang sehingga kita mengakhiri wabah ini dalam waktu sesingkat mungkin," kata Museveni.
Uganda telah mengonfirmasi 58 kasus virus Ebola sejak kasus pertama dilaporkan pada 20 September. Akibat virus itu sedikitnya 19 orang tewas, termasuk empat petugas kesehatan.
Pada awal penyebaran, pihak berwenang tidak dapat segera mendeteksi wabah dan mereka yang sakit dianggap menderita penyakit aneh.
Baca Juga: Presiden Uganda Memecat Anaknya Sendiri Sebagai Komandan Militer
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.