Pengacara Kenya yang Didakwa Pengadilan Internasional Ditemukan Tewas
Sempat mengalami stres
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Paul Gicheru, seorang pengacara Kenya yang sedang menghadapi dakwaan di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), ditemukan tewas pada Senin (26/9/2022) malam. Kematian telah dikonfirmasi oleh keluarganya dan kepolisian Kenya.
Gicheru menghadapi dakwaan menyuap dan mengancam saksi yang akan bersaksi melawan Presiden William Ruto atas tuduhan kekerasan pemilu 2007.
Baca Juga: 5 Orang Tewas Akibat Gedung Runtuh di Kenya, Pengembang Disalahkan
1. Beberapa jam sebelum kematian mengalami stres
Melansir Associated press, polisi menyampaikan bahwa Gicheru adalah pasien diabetes dan tekanan darah tinggi. Gicheru yang berusia 50 tahun ditemukan oleh keluarganya tidak sadarkan diri di rumah.
“Mayat ditemukan dalam keadaan terlentang, bersih, berpakaian santai dan tidak ada air liur atau darah di bagian tubuh mana pun yang terbuka," kata polisi.
Laporan polisi juga mendapati putra Gicheru yang berusia 20 tahun, memberi tahu ibunya bahwa Gicheru telah mengambil sesuatu, yang kemudian ditemukan buih keluar dari mulutnya dan kesulitan bernapas. Belum jelas apa yang menyebabkan kematian pengacara itu.
Pengacara keluarga Gicheru, John Khaminwa, mengatakan bahwa beberapa jam sebelum kematian keluarga menggambarkan Gicheru sebagai orang yang sedang stres.
"Dia bukan dirinya sendiri,” kata Khaminwa, menambahkan bahwa keluarga bermaksud membawa ahli patologi untuk memeriksa Gicheru.
Baca Juga: ICC Bisa Hukum Presiden Putin Atas Tuduhan Kejahatan Perang?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.