Presiden Ekuador Tuduh Pemimpin Kelompok Pribumi Berupaya Kudeta
Sudah ada enam warga sipil tewas dalam unjuk rasa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Ekuador Guillermo Lasso, menuduh pemimpin kelompok pribumi yang memimpin aksi telah protes, berusaha untuk melengserkannya. Tuduhan tersebut dialamatkan kepada Leonidas Iza, yang memimpin Konfederasi Bangsa Adat (CONAIE).
"Niat sebenarnya dari orang-orang yang kejam ini adalah untuk melakukan kudeta," kata Lasso dalam pidatonya pada Jumat (24/6/2022), dilansir France24.
Dalam pidato itu, Lasso kembali menawarkan dialog untuk mengakhiri protes atas harga bahan bakar dan biaya hidup.
Kelompok pribumi di Ekuador telah turun ke jalan sejak 13 Juni untuk melakukan aksi protes terhadap pemerintah dengan menuntut pemotongan harga bahan bakar, kontrol harga pangan, memperhatikan kesejahteraan petani, dan meminta lebih banyak pengeluaran publik untuk kesehatan dan pendidikan.
Baca Juga: Aksi Suku Pribumi Ekuador Berujung Ricuh: 79 Luka, 55 Orang Ditangkap
Baca Juga: Protes Kebijakan Ekonomi, Pribumi Ekuador Blokir Jalan
1. Presiden sebuh Leonidas Iza sudah tidak bisa mengendalikan situasi pada aksi protes
Melansir Associated Press, Presiden Lasso dalam pidato yang disiarkan televisi menuduh Iza berniat memanfaatkan aksi protes sebagai tindakan untuk melakukan kudeta.
“Terbukti bahwa niat sebenarnya dari (rakyat) kekerasan adalah untuk menghasilkan kudeta dan itulah sebabnya kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memperingatkan upaya ini untuk mengacaukan demokrasi di Ekuador,” kata Lasso.
Presiden menyampaikan bahwa Iza sudah tidak bisa lagi mengendalikan situasi yang menyebabkan kerusuhan dalam protes. "Kekerasan yang dilakukan oleh penjahat yang menyusup sudah tidak terkendali,” imbuhnya.
Meski menuduh adanya niat kudeta, pemimpin Ekuador itu menegaskan keinginan pemerintah terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri unjuk rasa. Presiden juga meminta masyarakat adat dan petani yang ikut dalam aksi demonstrasi untuk segera kembali ke rumah demi keselamatan.
Dia juga memperingatkan akan menggunakan semua tindakan hukum untuk menghentikan kekerasan demonstrasi. Kelompok hak asasi manusia telah diminta oleh presiden untuk mengamati aksi unjuk rasa, yang dianggapnya telah melanggar hak-hak pasukan keamanan, warga negara, dan jurnalis.
Baca Juga: Indonesia dan Ekuador Sepakati Kerja Sama Penanggulangan Bencana
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.