TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pusat Migran Inggris Dibom, Polisi: Mental Pelaku Bermasalah

Pelaku menganut ideologi sayap kanan ekstrem

Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pelaku penyerangan pusat imigrasi di Dover, Inggris, telah diidentifikasi oleh Counter Terrorism Policing South East (CTPSE) sebagai tindakan yang dimotivasi oleh ideologi teroris sayap kanan ekstrem. Hal itu disampaikan polisi pada Sabtu (5/11/2022).

Serangan bom dilakukan pada 30 Oktober oleh Andrew Leak. Dia melempar tiga perangkat pembakar kemudian melakukan bunuh diri.

Baca Juga: Krisis Imigran, Albania Minta Inggris Jangan Salahkan Negaranya

1. Pelaku tidak bekerja sama dengan pihak lain

Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir BBC, kepolisian menyampaikan bahwa bukti telah menunjukkan pelaku bertindak karena terdorong oleh ideologi ekstremis sayap kanan.

"Sejumlah saksi penting telah diajak bicara selama penyelidikan dan sejumlah barang terkait telah ditemukan, termasuk perangkat media digital. Bukti dari pemeriksaan barang-barang ini menunjukkan ada motivasi ekstrim sayap kanan di balik serangan itu," kata kepolisian.

Polisi menambahkan, hasil penyelidikan tidak menunjukkan bahwa Leak bekerja sama dengan orang lain, dan diyakini tidak ada ancaman yang lebih luas bagi publik.

Saat ini penyelidikan masih berlangsung. Pemeriksaan atas kematian pelaku diperkirakan akan diungkap di County Hall di Maidstone pada 8 November.

2. Pelaku punya sentimen terhadap migran muslim

Koordinator nasional senior untuk pemolisian terorisme,Tim Jacques, menyampaikan bahwa pelaku terindikasi memiliki permasalahan mental dan pola pikir penuh kebencian.

"Menilai kapan ini melewati ambang terorisme adalah proses yang kompleks dan perlu dipertimbangkan secara hati-hati berdasarkan kasus per kasus. Keputusan-keputusan ini perlu ditentukan oleh fakta-fakta, sejauh mereka dapat ditetapkan pada waktu tertentu," kata Jacques, dilansir The Guardian.

"Setelah mempertimbangkan bukti yang dikumpulkan sejauh ini, ada indikasi kuat bahwa kesehatan mental kemungkinan menjadi faktornya. Saya puas bahwa tindakan tersangka terutama didorong oleh ideologi ekstremis," tambahnya. 

Leak dalam salah satu unggahanya di Facebook pada 9 Agustus diketahui menunjukkan sentimen anti-Muslim.

Baca Juga: Operasi Militer Somalia Tewaskan Lebih dari 100 Teroris Al-Shabab

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya