TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sebarkan Hoaks Presiden Erdogan Meninggal, Turki Selidiki 30 Orang

Total 13 ribu orang dihukum di Turki karena hina presiden

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, saat berbicara kepada wartawan pada 3 November 2021 setelah menerima duta besar dari beberapa negara. (Twitter.com/AK Parti)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Turki telah memulai penyelidikan terhadap 30 orang yang menyebarkan desas-desus seputar kematian Presiden Recep Tayyip Erdogan. Pemeriksaan dimulai pada Rabu (3/11/2021). 

Mereka yang diselidiki adalah pengguna Twitter yang mengunggah, dengan menggunakan tagar "olmus", yang berarti sudah mati.

Baca Juga: Erdogan Janji ke Jokowi Akan Kunjungi Indonesia Awal 2022

1. Spekulasi kesehatan Erdogan

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada 1 Juli 2021, yang hadir di acara yang membahas rencana melawan kekerasan terhadap perempuan. (Twitter.com/Turkish Presidency)

Melansir dari Euro News, menurut keterangan pihak berwenang, mereka yang menyebarkan berita ini telah membagikan konten disinformasi dan manipulatif secara daring. Mereka juga diselidiki karena menyebarkan konten yang dianggap menghina presiden.

Secara terpisah, pengacara Erdogan juga mengajukan keluhan ke kantor kepala kejaksaan di Ankara.

Ada peningkatan spekulasi tentang kesehatan Erdogan dalam beberapa hari terakhir, setelah dia baru-baru ini digambarkan mengalami kesulitan berjalan, yang terlihat ketika dia menghadiri KTT G20 di Roma. Saat itu Erdogan sedang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. 

Setelah KTT G20, Erdogan diperkirakan akan hadir dalam konferensi iklim PBB COP26 di Glasgow pada hari Senin, tapi dia membatalkan kehadirannya dengan alasan keamanan.

Erdogan juga dikabarkan tampak tidak sehat ketika menyampaikan sebuah pidato pada bulan Juli tahun ini, suaranya terkadang terdengar tidak jelas. 

Informasi mengenai kesehatan Erdogan telah menjadi spekulasi sejak 2011, setelah melakukan operasi pada ususnya. Di sering dilaporkan menderita kanker, tapi hal itu selalu dibantah presiden.

2. Sekutu mencoba memadamkan desas-desus mengenai kesehatan yang memburuk

Melansir BBC, untuk meredam rumor mengenai kesehatan Erdogan, para sekutu presiden telah menunjukkan penampilannya yang terlihat baik-baik saja. Pada Rabu, pejabat dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang dipimpin Erdogan menggungah kegiatan Erdogan.

Erdogan dijadwalkan menghadiri beberapa acara di ibu kota, yang bertepatan dengan ulang tahun ke-19 Partai AKP. Salah satu anggota partai AKP, Ahmet Hamdi, melalui Twitter menyampaikan Erdogan yang datang dari Istanbul ke Ankara tiba dalam keadaan sehat. Dia juga mengatakan, mereka yang menganggu Erdogan akan merasakan dampaknya.

Direktur komunikasi Erdogan, Fahrettin Altun, juga berusaha meredam rumor. Melalui Twitter, dia mengunggah video singkat yang menunjukkan presiden berjalan setelah turun dari mobil dinasnya. Dalam unggahannya dia menulis, "percaya pada teman, takut pada musuh."

Partai AKP pada Kamis (4/11/2021) juga menggugah foto yang menujukkan Erdogan sedang berbicara kepada wartawan, setelah menerima duta besar dari beberapa negara.

Bulan lalu rumor serupa juga muncul. Politisi oposisi mempertanyakan apakah dia sehat secara fisik dan mental untuk menjabat. Untuk menepis rumor, akun Twitter resmi Erdogan mengunggah video presiden sedang bermain basket.

Baca Juga: Erdogan Usir Dubes 10 Negara Asing dari Turki, Termasuk AS

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya