Taman Pub dan Toko di Inggris Buka Mulai 12 April
Sejak pandemik Inggris telah 3 kali lockdown
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
London, IDN Times - Inggris Mulai membuka kembali toko-toko yang dianggap kurang penting pada Senin, 12 April. Toko-toko yang mulai beroperasi kembali yaitu seperti salon, pusat kebugaran, taman hiburan, perpustakaan, dan kebun binatang.
Pembukaan ini akan kembali memulihkan perekonomian Inggris yang sangat terpuruk selama pandemik. Ini akan menjadi pelonggaran sejak pembatasan nasional ketiga secara resmi diberlakukan di Inggris pada 6 Januari. Inggris telah melakukan vaksinasi yang cepat untuk memulihkan kembali aktivitas warganya.
1. 60 persen Pub tidak memiliki layanan luar ruangan
Melansir dari The Independent, menurut Asosiasi Bir dan Pub Inggris meski telah ada pelonggaran pembukaan, namun masih ada sekitar 60 persen pub, bar, dan tempat berlisensi lainnya yang tidak bisa kembali beroperasi karena tidak memiliki tempat layanan di luar ruangan, yang diporbelohkan selama pelonggaran. Salah satu pub yang kembali menjalankan usahanya pada hari Senin adalah The Carlton Tavern di Maida Vale, London barat, yang telah ditutup selama enam tahun terakhir akibat dihancurkan secara ilegal oleh pengembang properti, namun telah dibangun kembali.
Toko-toko mulai hari Senin dapat memperpanjang jam buka mereka dari jam 7 pagi hingga 10 malam untuk membantu pelanggan menghindari waktu sibuk dan mengurangi tekanan transportasi. Masyarakat diminta untuk mematuhi pencegahan penyebaran virus seperti tetap menerapkan jarak sosial, kebersihan tangan, dan mengenakan masker.
Helen Dickinson, kepala eksekutif Konsorsium Ritel Inggris, menyabut dengan gembira dibukanya berbagai toko di Inggris. “Para pengecer sangat senang menyambut kembali pelanggan mereka. Mereka telah menghabiskan ratusan juta untuk membuat tempat mereka aman COVID-19; minggu mempersiapkan toko untuk dibuka kembali; dan berjam-jam melatih staf tentang langkah-langkah keamanan terbaru. Meskipun kami mengharapkan lonjakan awal dalam pengeluaran ketika toko pertama kali dibuka, ujian sebenarnya adalah bagaimana ini bertahan. Kita semua memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan satu sama lain. Setiap orang harus mempertimbangkan dan menghormati sesama pembeli dan karyawan toko yang bekerja keras. Dengan cara ini kita semua dapat menikmati berbelanja dan mendukung komunitas lokal kita."
Selama tiga pembatasan sosial di seluruh Inggris yang dimulai sejak tahun lalu toko-toko yang bukan kebutuhan penting telah kehilangan penjualan sekitar 9 miliar pound sterling (Rp600 triliun).
Baca Juga: Militer Inggris Terbang ke Falkland, Argentina Kecam Uruguay
Baca Juga: Indonesia dan Inggris Kerja Sama Atasi Pandemik COVID-19
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.