TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tertinggi Tahun Ini! 696 Migran Melintasi Selat Inggris

Pada bulan Juli ada 3.683 migran melintasi Selat Inggris

Ilustrasi kapal migran yang menyeberangi Selat Inggris. (Unsplash.com/Jametlene Reskp)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan sekitar 696 migran menyeberangi Selat Inggris pada Senin (1/8/2022), yang merupakan jumlah tertinggi dalam sehari di sepanjang tahun ini.

Perjalanan itu dilakukan menggunakan 14 perahu. Mereka yang melintasi selat, termasuk anak kecil. Para migran itu telah dibawa ke wilayah daratan Ramsgate di Kent.

Baca Juga: Eks Menkeu Inggris, Rishi Sunak Siap Maju Jadi PM Inggris

Baca Juga: Spanyol Salahkan Penyelundup atas Kematian Migran di Melilla

1.  Lebih dari 17 ribu orang telah tiba di Inggris melalui selat

Ilustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Angka 696 yang dilaporkan melampaui jumlah tertinggi sebelumnya pada 13 April, yaitu sebanyak 651 migran melintasi Selat Inggris dalam sehari.

Melansir Sky News, jumlah migran terbanyak dalam sehari yang menyeberangi Selat Inggris terjadi sehari setelah pemerintah melaporkan jumlah migran yang melintasi selat selama Juli adalah yang tertinggi sepanjang tahun ini, dengan 3.683 orang melakukan perjalanan menggunakan 90 kapal.

Sepanjang tahun ini sudah ada lebih dari 17 ribu orang tiba di Inggris dengan menyeberang dari Prancis dengan menaiki perahu kecil, seperti sampan.

Baca Juga: Pekerja Migran Indonesia Rentan Alami Kekerasan

2. Pengiriman migran ke Rwanda dianggap tidak manusiawi

Melansir Sky News, pemerintah Inggris sekitar tiga bulan yang lalu mengumumkan program untuk mengirim migran yang datang secara ilegal ke Rwanda. Kebijakan itu dianggap dapat membantu mengurangi orang melakukan penyerberangan berbahaya melalui selat.

Namun, penerbangan pertama migran ke Rwanda ini dibatalkan setelah adanya larangan dari Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.

Program ditentang karena dianggap tidak manusiawi. Mereka yang menganggap kebijakan tersebut tidak manusiawi, termasuk pihak oposisi, badan amal, dan bahkan Pangeran Charles dilaporkan juga ikut menentang.

Menteri Dalam Negeri Priti Patel menegaskan bahwa kebijkan pengiriman ke Rwanda itu tetap dilanjutkan dan penerbangan akan dijadwal ulang. Kedua kandidat pemimpin Partai Konservatif, Rishi Sunak dan Liz Truss, juga berjanji untuk melanjutkan rencana tersebut.

Dalam sebuah dokumen yang diungkap di pengadilan pada dua bulan lalu memperingatkan agar Patel tidak melanjutkan rencana tersebut. Hal itu karena Komisaris Tinggi Inggris untuk Rwanda menyampaikan bahwa ada tuduhan Rwanda merekrut pengungsi untuk melakukan operasi bersenjata terhadap negara-negara tetangganya.

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya