TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Karena Virus Corona, Nepal Tutup Jalur Pendakian Gunung Everest

Penutupan jalur pendakian Everest hingga 30 April

Unsplash/Martin Jarnberg

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Nepal tampaknya tidak ingin mengambil risiko terkait penyebaran wabah virus corona COVID-19, yang saat ini kian mengancam umat manusia di berbagai penjuru dunia.

Pemerintah Nepal memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian Gunung Everest selama sisa musim ekspedisi, lantaran pandemik virus corona COVID-19. Penutupan jalur pendakian rencananya mulai diberlakukan, Sabtu (14/3) besok, hingga 30 April mendatang. 

Sebelumnya Tiongkok juga telah membatalkan ekspedisi yang dilakukan dari sisi sebelah utara Gunung Everest.

“Kami memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh visa turis hingga 30 April mendatang,” ujar Sekretaris Kantor Perdana Menteri Nepal, Narayan Prasad Bidari.

Baca Juga: [BREAKING] Istri PM Kanada Positif Terinfeksi Virus Corona

1. WNA yang masih berada di Nepal akan dikarantina selama 14 hari

(Akibat Virus Corona, Ocean Park dan Disneyland Hong Kong ditutup) IDN Times/Yogi Pasha

Selain menutup jalur pendakian Gunung Everest, Pemerintah Nepal juga mengatakan bahwa turis atau Warga Negara Asing (WNA) yang pada 14 Maret besok masih berada di Nepal, akan dirantina selama 14 hari.

Karantina selama 14 hari itu dilakukan untuk memastikan para WNA dalam kondisi sehat atau terbebas dari virus corona.

"Sampai sekarang ini, semua izin yang dikeluarkan dan izin yang belum dikeluarkan untuk musim Everest 2020 akan dibatalkan," Kata Narayan.

Tak hanya itu, sebagai upaya untuk menindaklanjuti keberadaan virus corona, Pemerintah Nepal juga telah meminta warganya untuk menghindari pertemuan massal, seperti acara pernikahan dan sejumlah kegiatan publik lainnya.

2. Pendakian Gunung Everest merupakan sumber pendapatan utama Nepal

Suasana pendakian di Gunung Sindoro. Google Street View

Seperti dilansir BBC, Jumat (13/3), Gunung Everest merupakan sumber pendapatan utama Nepal. Kebanyakan pendaki berasal dari Amerika Serikat, India, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

Menurut Kathmandu Post, selama Nepal mengeluarkan izin pendakian Gunung Everest, Nepal telah menghasilkan hingga US$ 4 juta, selain dari pendapatan sektor pariwisata yang lebih luas.

Biasanya, siapa pun yang ingin mendaki Everest perlu membayar pemerintah US$ 11.000, meskipun ada pembicaraan oleh pemerintah untuk menaikkan angka ini. Itu pun belum termasuk biaya yang dibayarkan kepada biro perjalanan, yang juga dapat mencapai puluhan ribu. Selain itu, sherpa lokal yang bekerja sebagai pemandu gunung juga akan terpengaruh.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya