TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Assad Bersumpah Merebut Kembali Utara Suriah

Jika perlu, secara paksa...

Middle East Monitor

Moskow, IDN Times - Presiden Suriah, Bashar al Assad, pada hari Minggu (24/6/2018) menyatakan Pemerintah Suriah akan merebut kembali seluruh wilayah Utara Suriah.

Presiden Assad juga menambahkan bahwa mereka akan mengambilnya "secara paksa" jika pasukan pemberontak memilih untuk tidak menyerah, seperti yang dilansir dari Reuters via wawancara di tv Rusia, NTV.

1. "Secara paksa" jika pasukan pemberontak tidak menyerah

Middle East Eye

Pemerintah Suriah dibawah pimpinan Presiden Bashar al Assad ternyata masih menginginkan penyelesaian konflik, antara Pemerintah Suriah dan pemberontak diselesaikan dengan cara damai, terutama di wilayah Utara Suriah.

Pasukan pemberontak yang memfokuskan pertahanan di wilayah Utara Suriah, menjadi halangan terbesar Presiden Assad untuk kembali memegang kontrol seluruh wilayah Suriah.

Banyaknya keterlibatan negara asing di Utara Suriah, seperti kehadiran pasukan Turki, AS, Inggris, dan Prancis, ternyata ikut menjadi masalah bagi pergerakkan pasukan Pemerintah Suriah.

Meskipun begitu, Presiden Bashar al Assad tetap menegaskan dan berjanji akan merebut kembali seluruh wilayah Utara Suriah, dan apabila pasukan pemberontak tidak ingin menyerah maka Suriah akan mengambilnya "secara paksa".

Sebelumnya, Presiden Assad juga sudah pernah berjanji akan mengusir keluar sisa pasukan pemberontak di Selatan Suriah, dan menurut petinggi militer pasukan pemberontak, Pemerintah Suriah sudah memulai pergerakkan untuk melancarkan operasi militer besar di Selatan.

2. Menolak dana bantuan Negara Barat dan kehadiran pasukan Turki beserta AS di Kota Manbij

Investing.com

Dalam wawancara bersama NTV, Presiden Assad juga mengungkapkan bahwa Suriah menolak semua dana bantuan dari Negara Barat untuk membantu pembangunan kembali Negara Suriah setelah perang saudara yang berkecamuk kurang lebih 7 tahun lamanya.

Menurutnya, Suriah masih memiliki kekuatan yang cukup kuat untuk membangun kembali negara mereka, dan jika mengalami kekuarangan dana maka mereka tinggal meminta pinjaman dari teman serta warga Suriah yang hidup di luar negeri.

Pernyataan Presiden Assad mengenai penolakan bantuan dana tersebut, merupakan lanjutan dari penolakan Damaskus atas keberadaan pasukan Turki dan AS di Kota Manbij yang masih panas hingga sekarang.

Damaskus melihat keberedaan pasukan asing di Utara Suriah, akan membuat masalah besar bagi tercapainya perdamaian di Suriah.

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya