TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Delegasi Khusus PBB untuk Yaman Tiba di Iran

Untuk pertama kalinya dalam sejarah

Delegasi Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, yang memiliki peran penting untuk mendamaikan Yaman. twitter.com/UNDPPA

Tehran, IDN Times - Delegasi Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Yaman, Martin Griffiths, pada hari Minggu (07/02), dikabarkan untuk pertama kalinya dalam sejarah telah mendarat di Ibu Kota Iran, Tehran, dalam kunjungan resmi selama dua hari guna membahas Konflik Yaman bersama Pemerintah Iran.

Kemajuan yang signifikan ini terjadi tepat beberapa hari setelah Amerika Serikat secara resmi menarik dukungannya terhadap operasi militer yang dilakukan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di Yaman, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Diharapkan dapat membantu penyelesaian Konflik Yaman secara diplomatik

Delegasi Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths. twitter.com/kopparbol

Perang Saudara Yaman yang terus berlangsung sejak tahun 2014, akhirnya mendapat angin segar. Dikutip dari Reuters, menurut Juru Bicara Martin Griffiths, Ismini Palla, kedatangan Griffiths ke Iran merupakan upaya diplomatik yang sudah lama direncanakan PBB dengan harapan dapat menarik dukungan regional dan internasional sehingga konflik bisa cepat diselesaikan.

Dalam kunjungan dua hari kedepan, Martin Griffiths direncanakan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, dan beberapa pejabat penting Iran lainnya. Pembicaraan mereka berfokus pada upaya-upaya signifikan yang dapat mempermudah penyaluran bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan hingga pemulihan proses politik di Yaman. 

Baca Juga: Iran Desak Biden Bawa AS Kembali ke Kesepakatan Nuklir Iran

2. Bertepatan beberapa hari setelah penarikan dukungan AS terhadap Arab Saudi dan UEA

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, bersama Presiden AS, Joe Biden. twitter.com/LloydAustin

Pemerintah Amerika Serikat yang sebelumnya terus mendukung operasi militer di Yaman, sekarang mulai menarik kebijakannya. AS di bawah Presiden Biden yang melihat tiada akhir dari Konflik Yaman, memustukan menarik seluruh dukungan pada hari Kamis (04/02), secara khusus pemasokan senjata, terhadap Arab Saudi dan UEA dalam operasi militer kedua negara di Yaman guna menghancurkan Kelompok Houthi, dilansir dari Reuters

Sekarang dengan rencana tambahan dari Washington untuk menghapus Kelompok Houthi dari catatan organisasi teroris, hal ini ikut mempersulit Arab Saudi dan UEA guna melanjutkan kegiatan tempur mereka di Yaman. Beberapa ahli mencap dobrakan yang dilakukan AS itu sebagai pendorong utama mengapa Delegasi Khusus PBB dapat kembali berdiplomasi demi menyelesaikan Perang Saudara Yaman dengan damai.  

Baca Juga: Usai Kapal Tanker Iran Tertangkap, DPR Desak Bakamla Harus Diperkuat

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya