TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBB Hentikan Investigasi Kejahatan di Yaman, Arab Saudi Selamat

Kekalahan telak untuk perjuangan HAM

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres. twitter.com/antonioguterres

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menghentikan badan penyelidikan pelanggaran HAM dan kejahatan perang di Yaman. Keputusan tersebut disepakati pada Kamis (07/10/2021), ketika Dewan HAM PBB gagal mencapai suara terbanyak dalam pengambilan suara perpanjangan izin Group of Eminent Experts (GEE).

Dikutip dari Reuters, kegagalan ini dicap sebagai kekalahan terburuk Negara Barat dalam penegakan HAM internasional.

Sebelumnya, Arab Saudi sebagai salah satu pihak yang terlibat pada Perang Saudara Yaman diketahui telah melobi banyak negara anggota Dewan HAM PBB agar menolak perpanjangan GEE.

Baca Juga: Aktivis Khawatir Saudi Intervensi dalam Investigasi Kejahatan di Yaman

1. Mayoritas anggota Dewan HAM PBB tolak usulan perpanjangan dua tahun

Gedung Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss. twitter.com/UNHumanRights

Perpecahan sangat terlihat di Dewan HAM PBB ketika salah satu cabang PBB terpenting itu gagal mencapai kata sepakat terkait Yaman.

Saat proses debat berlangsung, delegasi Belanda mengusulkan perpanjangan izin GEE selama dua tahun kepada Dewan HAM PBB. Sayangnya, usulan tersebut kalah tipis ketika pengambilan suara.

Dari 47 negara anggota Dewan HAM PBB, 21 di antarnya menolak pembaharuan mandat GEE, termasuk Rusia, Arab Saudi, Bahrain, Uzbekistan, dan China.

Menurut Duta Besar Bahrain untuk PBB, Yusuf Abdulkarim Bucheeri, Group of Eminent Experts telah berkontribusi dalam penyebaran disinformasi terkait kondisi di Yaman. 

2. Organisasi HAM Yaman kecam keputusan Dewan HAM PBB

Suasana ruang konfrensi di Gedung Dewan HAM PBB. twitter.com/fact_mirrorr

Aktivis HAM internasional menyuarakan kekecewaannya terhadap Dewan HAM PBB, tidak terkecuali organisasi HAM asal Yaman, Mwatana for Human Rights. Mwatana mencap pengambilan suara yang dilakukan Dewan HAM PBB atas GEE menjadi tamparan keras bagi ribuan masyarakat Yaman yang telah menjadi korban. 

Tidak hanya itu, Mwatana juga menjelaskan apa yang baru saja dilakukan PBB sebagai lampu hijau bagi setiap pihak yang berperang di Yaman untuk melanjutkan pembantaiannya.

Berdasarkan laporan terakhir Group of Eminent Experts, sejak 2015 silam setidaknya 23 ribu serangan udara yang dilaksanakan Koalisi Saudi di Yaman telah melukai atau bahkan membunuh sekitar 18 ribu masyarakat sipil Yaman. 

Baca Juga: World Food Programme: 16 Juta Rakyat Yaman Terancam Kelaparan

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya