Pemerintah Yaman dan Houthi Setujui Pertukaran 1.081 Tawanan
Satu langkah menuju perdamaian di Yaman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jenewa, IDN Times - Pemerintah Yaman dan Houthi pada hari Minggu (27/09), menyetujui pertukaran tawanan terbesar dalam sejarah Perang Saudara Yaman yang sudah merebak lima tahun lamanya.
Pertukaran 1.081 tawanan ini diumumkan dalam pertemuan Delegasi Yaman dan Houthi dengan pendampingan Urusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, di Desa Gilon, Swiss, di hari Minggu (27/09), guna membahas usaha-usaha yang dapat mendamaikan kedua belah pihak secara penuh, seperti yang dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Staf Positif COVID-19, Yaman dan Filipina Tutup Kedutaan di Arab Saudi
1. Menjadi yang terbesar sejak konflik bersenjata berlangsung
Menjadi satu-satunya negara di Kawasan Teluk yang mengalami perang saudara, Yaman sedang berada di ujung tanduk karena bencana kemanusiaan terburuk yang terjadi di sana. Dikutip dari DW, setelah lima tahun konflik bersenjata membara di Yaman, persetujuan pertukaran tawanan yang terdiri dari 681 Pemberontak Houthi dan 400 pasukan Pemerintah Yaman serta sekutunya, menjadi pertukaran tawanan terbesar yang pernah disetujui kedua belah pihak.
Sebelumnya, mereka sudah menyetujui pertukaran 15.000 tawananan pada tahun 2018, namun proses penyerahan tawanan berlangsung alot, sangat lambat, dan hanya dilaksanakan secara parsial tanpa kepastian yang pasti. Akhirnya, dengan ditengahinya permasalahan ini oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), baik Pemerintah Yaman dan Houthi, dapat menyepakati kesepakatan baru.
Baca Juga: Paus Fransiskus Singgung Konflik Yaman dan Kekerasan Berbasis Agama
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.