TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Protes Besar Berlangsung, Belarusia Tetap Gelar Pemilu Presiden

Kemenangan untuk Lukashenko lagi?

Suasana protes saat pelaksanaan Pemilu Presiden Belarusia di Kota Ottawa, Kanada, pada 09 Agustus 2020. instagram.com/katerina_riabtseva/

Minsk, IDN Times - Negara Belarusia pada hari Minggu (09/08), melaksanakan Pemilu Presiden 2020 meskipun sempat mengalami beberapa kendala setelah terjadinya protes yang masih berlanjut dan indikasi intervensi negara asing. 

Presiden Alexander Lukashenko diprediksi akan memenangkan kembali Pemilu Presiden Belarusia dikarenakan dirinya tidak pernah kalah dari tahun 1994 dan terus berkuasa dengan tangan besi sejak saat itu, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Lukashenko vs mantan guru Bahasa Inggris

Svetlana Tikhanouskaya mantan guru Bahasa Inggris yang mencalonkan diri sebagai kandidat dalam Pemilu Presiden Belarusia 2020. twitter.com/KareemRifai

Alexander Lukashenko merupakan satu-satunya orang yang terus berkuasa di Belarusia setelah kejatuhan Uni Soviet 1991 dan penerapan sistem presidensil pada tahun 1994. Dikutip dari Reuters, Presiden Lukashenko untuk pertama kali mendapati dirinya melawan seorang kandidat kuat yang merupakan mantan guru Bahasa Inggris, Svetlana Tikhanouskaya, dimana ia masuk politik setelah suaminya seorang aktivis anti-pemerintah dipenjara karena mengkritik dan melawan Pemerintahan Lukashenko.

Hasil Pemilu Presiden Belarusia 2020 sendiri sudah ditutup, dimana Lukashenko selaku Presiden Belarusia kembali memenangkan kursinya dengan perolehan suara 79,7% sedangkan Svetlana Tikhanouskaya hanya mendapatkan 6.8%. Kemenangan Lukashenko disambut aksi protes di Kota Minsk dikarenakan banyak dari Warga Belarusia mempercayai jika Pemilu Presiden mereka terus dicurangi. 

2. Penangkapan pihak oposisi sempat terjadi

Suasana penangkapan dua orang jurnalis dari Russia oleh Kepolisian Belarusia. twitter.com/27khv

Dijuluki sebagai negara diktator terakhir di Eropa oleh Amerika Serikat, ternyata bukan karena tanpa alasan. Pemerintah Belarusia yang dipimpin Presiden Lukashenko akan bertindak serius jika ada pihak yang berani mengkritik kebijakan pemerintah secara terang-terangan.

Setidaknya sudah ada sekitar 1.300 orang yang ditangkap karena berpartisipasi dalam demonstrasi pada tahun 2020 dan beberapa tokoh politik juga ikut dipenjara karena menyuarakan kritik terhadap Alexander Lukashenko, dilansir AlJazeera.

Tokoh politik yang ditangkap biasanya memiliki potensi untuk menjatuhkan martabat Presiden Lukashenko, seperti mantan diplomat Valery Tsepkalo, dimana istrinya mendukung Svetlana Tikhanouskaya untuk memenangkan Pemilu Presiden Belarusia 2020 guna membalas aksi yang dilakukan pemerintah terhadap suaminya.

Baca Juga: Hong Kong Undur Pemilu, karena COVID-19 atau Intervensi Beijing?

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya