Rusia Menghalangi Resolusi Gencatan Senjata PBB di Ghouta
Rakyat sipil selalu dikorbankan demi kepentingan...
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ghouta, IDN Times - PBB yang mengadakan rapat darurat untuk membahas kehancuran yang sedang bergema di wilayah Ghouta, Suriah, Kamis (22/2/2018) lalu menemukan titik buntu. Delegasi Federasi Rusia secara sepihak menghalangi segala bentuk resolusi baru dari PBB mengenai gencatan senjata selama 30 hari, yang di mana menurut Rusia hal ini sangat tidak realistik.
PBB berencana mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Ghouta jika mereka berhasil menyetujui resolusi baru ini, seperti yang dilansir dari The Guardian, Irish Time, dan TIME.
1. Resolusi yang diajukan oleh Swedia dan Kuwait, tapi harus ditolak mentah-mentah
Dewan Keamanan PBB yang melaksanakan rapat darurat untuk membahas konflik di Ghouta, mendapatkan sebuah resolusi yang cukup baik dari Swedia dan Kuwait. Kedua negara ini mengajukan sebuah resolusi.
isinya meminta kepada kedua belah pihak yang bertikai untuk melalukan gencatan senjata selama 30 hari agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Kota Damaskus, Ghouta, Suriah. Resolusi ini hampir diterima oleh keseluruhan anggota Dewan Keamanan PBB, sebelum akhirnya Rusia menolak keras keputusan tersebut.
Delegasi Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia menyatakan bahwa resolusi itu sangat tidak masuk akal dan realistik. Mereka tidak menginginkan adanya gencatan senjata. karena hal itu dapat digunakan pemberontak untuk berkumpul dan menyusun kekuatannya kembali.
Rusia juga menganggap bahwa kehancuran yang sedang diberitakan secara gencar oleh media-media internasional mengenai kehancuran di Ghouta hanya sebuah produk "Kegilaan Massal". "kegilaan massal di media global berperan dalam koordinasi, menyebarkan rumor dalam beberapa hari terakhir, tidak sama sekali membantu memperbaiki pengertian situasi ini," ujar Vassily Nebenzia.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.