TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serangan Balon Api, Israel Hentikan Pengiriman Bahan Bakar ke Gaza

Benar-benar akan memperburuk situasi di Gaza

Berbagai Sumber

Gaza, IDN Times - Pemerintah Israel pada hari Kamis (13/08), mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pengiriman bahan bakar ke Kota Gaza setelah peluncuran balon api dimana Israel menuduh Hamas sebagai dalang penyerangan.

Hamas yang tengah mencoba untuk membuka blokade ekonomi dengan menekan Israel melalui penyerangan balon api, ternyata gagal mendapati respon yang diinginkan karena Israel pada hari Rabu (12/08), lebih memilih melancarkan serangan udara ke fasilitas militer Hamas di Gaza, seperti yang dilansir dari Jerusalem Post

1. Serangan balon api telah membakar beberapa lahan pertanian di Israel

Lahan pertanian di Perbatasan Israel-Gaza yang terbakar akibat serangan balon api Pejuang Hamas. twitter.com/IDF

Jika meluncurkan roket dan misil ke Israel dianggap terlalu agresif, maka Hamas sejak beberapa tahun lalu telah mencoba "serangan" dalam bentuk lain yang diharapkan memberikan efek gertak yang sama. Dikutip Reuters, Hamas telah meluncurkan lusinan balon api ke Wilayah Israel dengan menargetkan beberapa lahan pertanian yang dimiliki oleh Warga Israel di perbatasan. 

Meskipun efeknya tidak sedahsyat seperti roket-roket yang dimiliki Hamas, serangan balon api setidaknya dilaporkan berhasil membakar beberapa lahan pertanian di Perbatasan Gaza-Israel bersamaan dengan munculnya 80 titik api di area terkait. Tanpa perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar, Pejuang Hamas dapat memberikan daya rusak dan  serangan psikologis yang besar terhadap Masyarakat Israel di perbatasan. 

2. Gaza akan semakin gelap

Seorang Pria Palestina yang menjual perangkat komunikasi di Wilayah Gaza. twitter.com/Gisha_Access

Tentunya serangan Pejuang Hamas tidak akan pernah direspon ringan oleh Pemerintah Israel dimana hal ini dibuktikan dengan serangan udara Israel pada hari Rabu (12/08) dan dihentikannya pengiriman bahan bakar ke Wilayah Gaza di hari Kamis (13/08). Masyarakat Gaza sangat mengandalkan pengiriman bahan bakar, terutama untuk kebutuhan listrik, dari Israel dikarenakan blokade ekonomi yang diterapkan melarang Gaza mendapatkan bahan bakar via laut dan terbatas melalui Mesir, dilansir ArabNews

Sebelum adanya rencana penghentian tersebut, Masyarakat Gaza hanya dapat menikmati listrik selama enam saja dan 10 jam selanjutnya harus hidup tanpa menggunakan listrik. Apabila Israel tidak mencabut pelarangan yang telah mereka terapkan, maka kegelapan di Gaza diprediksi akan jauh lebih lama dari biasanya dikarenakan pembagian jatah yang lebih ekstrim. 

Baca Juga: Demi Wisata Pantai, Ribuan Warga Palestina Menyelinap Masuk ke Israel

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya