TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selain China, Kasus COVID-19 di 3 Negara Ini Juga Melonjak

Jepang masih catat kasus di atas 100 ribu

Suasana pandemi COVID-19 di Jepang (ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, IDN Times - Angka kasus COVID-19 di dunia bertambah 242.422 kasus per Minggu (15/1/2023). Mengutip worldometers, total kasus COVID-19 global berjumlah 671.144.757 kasus.

Angka kematian hari ini bertambah 920 kasus, sehingga total kasus kematian 6.729.684. Kemudian ada tambahan kasus sembuh 305.413 kasus sehingga total kasus sembuh 642.230.061 kasus.

Baca Juga: Daftar Negara yang Wajibkan Tes COVID-19 pada Pengunjung dari China

1. Negara penyumbang kasus terbanyak per hari ini

Ilustrasi Suasana Taipei, Taiwan (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Menurut catatan Worldometers, sejumlah negara masih mencatat penambahan angka kasus positif cukup tinggi. Negara penyumbang kasus positif terbanyak yakni Jepang dengan tambahan angka kasus positif 132.071 kasus.

Negara lainnya tak mencatat angka penambahan kasus COVID-19 lebih dari 100 ribu per hari. Namun beberapa negara masih mencatat angka penambahan kasus COVID-19 lebih dari 10 ribu kasus.

Angka penambahan kasus COVID-19 cukup tinggi di antaranya terjadi di Korea Selatan 36.552 kasus, Taiwan dengan 20.412 kasus, dan Brasil 10.917 kasus.

2. Kasus COVID-19 di China diprediksi akan melonjak

Ilustrasi COVID-19 di Tiongkok (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Laporan media pemerintah China, pemerintah telah mencabut aturan nol-COVID atau upaya untuk mencegah penularan lebih tinggi. Namun pencabutan aturan tersebut justru memicu penyebaran virus lebih tinggi hingga 1,4 miliar penduduk.

Meski demikian, kondisi terburuk dari wabah itu belum berakhir, ungkap Zeng Guang, mantan kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

"Fokus prioritas kami adalah di kota-kota besar. Sudah waktunya untuk fokus di daerah pedesaan," kata Zeng menurut laporan media lokal Caixin.

Zeng mengatakan, banyak warga di pedesaan, yang fasilitas medisnya kurang memadai itu dalam kondisi tertinggal. Termasuk mereka yang lanjut usia, orang sakit dan disabilitas.

Zeng Guang juga memprediksi angka kasus COVID-19 di Hina kemungkinan akan meningkat hingga tiga bulan ke depan.

Baca Juga: 45 Juta Turis Kunjungi Jateng Selama 2022 Setelah PPKM Dicabut Jokowi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya