TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Respons Jokowi Soal Isu Ada Walk Out Saat Dirinya Pidato di COP28

Jokowi pun tertawa

Presiden Jokowi hadir di pembukaan WCAS COP28 di Dubai (Youtube.com/COP28)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menanggapi santai terkait narasi adanya walk out saat dirinya berpidato di World Climate Action Summit (WCAS) COP28 yang digelar di Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat (1/12/2023). 

"Ha-ha-ha, yang paling penting satu, kita telah melakukan hal yang nyata dalam rangka menyelesaikan ikut mengurangi urusan perubahan iklim yang semuanya semua negara khawatir. Urusan deforestasi kita turun sangat jauh, urusan kebakaran hutan gambut kita turun jauh," ujar Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (7/12/2023).

Baca Juga: Jokowi Hadir di COP28, Bahas Investasi di Sektor Pertanian- Perkebunan

1. Bangun persemaian

Presiden Joko Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan Indonesia juga membangun nursery atau persemaian tanaman. Persemaian itu tersebar di berbagai daerah.

"Kita membangun nursery dengan produksi 75 juta, baik di rumpin di Bogor, mangrove di Denpasar, kemudian bibit-bibit rainforest di Mentawir, di Labuan Bajo sana. Saya kira ini sebuah sebuah aksi yang konkret, aksi yang nyata. Menurut saya yang penting itu," ucap dia.

Baca Juga: Pidato Jokowi di COP28 Dinilai Penuh Kontradiksi

2. Jokowi bicara investasi sektor pertanian

Presiden Jokowi hadir di pembukaan WCAS COP28 di Dubai (Youtube.com/COP28)

Dalam pidatonya di COP28, Presiden Jokowi membahas mengenai investasi di sektor pertanian dan perkebunan.

"Yang Mulia, permintaan produk pertanian dan perkebunan pasti akan meningkat dalam waktu dekat. Karena selain makanan berlimpah, mereka juga memproduksi bahan bakar dalam bentuk biodiesel, bioetanol dan lain-lain," ujar Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan di kanal YouTube COP28 UAE.

Jokowi mengatakan, tidak ada solusi yang universal untuk setiap negara. Sebab, masing-masing negara memiliki solusi yang berbeda, khususnya di bidang pangan.

"Misalnya saja, Indonesia yang mempunyai keunggulan dalam bidang lahan, yaitu sumber daya manusia yang melimpah dan subur yang terabaikan 30 persen produktivitas Indonesia," ucap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya