Banjir Bandang di Kongo Renggut Lebih dari 120 Nyawa
Angka korban masih bisa terus bertambah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Lebih dari 120 orang tewas ketika banjir melanda ibu kota Republik Demokratik (RD) Kongo pada Selasa (13/12/2022). Banjir di Kinshasa terjadi setelah hujan lebat sepanjang malam mengguyur kota tersebut.
Kinshasha adalah kota yang dengan populasi penduduk sekitar 15 juta jiwa. Jalan-jalan yang berada di pusat kota terendam banjir dan jalur pasokan utama terputus.
Awalnya, kepala polisi kota, Jendral Sylvano Kasongo, mengatakan sekitar 55 orang tewas di lereng bukit akibat tanah longsor. Kemudian, Kasongo menyampaikan pembaruan data, bahwa lebih 100 orang meninggal, dilansir AFP.
Seorang reporter AFP melihat sembilan mayat anggota keluarga yang sama, termasuk di dalamnya ada anak-anak kecil yang meninggal setelah rumah mereka runtuh akibat banjir dan longsor di distrik Binza Delvalux.
Baca Juga: Tentara Uganda Bunuh 11 Anggota ADF yang Masuk dari RD Kongo
1. Urbanisasi tidak diatur dengan baik
Kinshasa pada mulanya adalah kumpulan desa nelayan di tepi Sungai Kongo. Kota itu telah mengalami perkembangan pesat dan menjadi salah satu kota besar di Afrika.
Urbanisasi yang cepat dan diatur dengan cara yang kurang tepat telah membuat Kinshasa semikin rentan terhadap banjir bandang. Ancaman semakin tak terbendung imbas krisis iklim.
Dilansir AP, sekitar 12 juta orang tinggal di 24 lingkungan Kinshasa yang dilanda banjir, menurut tiga pejabat lokal yang mengatakan bahwa banjir menyebabkan orang tewas, rumah terendam, dan jalanan rusak.
Baca Juga: PBB Sebut Pemberontak M23 Bunuh 131 Warga Sipil Kongo
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.