TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dalang Serangan Drone ke Pabrik Militer Iran Belum Terungkap

Belum ada pihak yang bertangung jawab atas serangan itu

ilustrasi bendera Iran.(unsplash.com/mostafa meraji)

Jakarta, IDN Times - Sebuah pabrik industri militer yang berada di dekat pusat kota Isfahan, Iran pada Minggu malam (29/1/2023), diserang oleh drone yang membawa bom. Belum ada pihak yang mengkonfirmasi bertangung jawab atas ledakan tersebut.

Serangan tersebut terjadi di saat ketegangan Iran dengan Barat terkait proyek nuklir Teheran dan dugaan atas pasokan senjata untuk perang di Ukraina yang dikirim Iran untuk Rusia.

Selain itu, serangan itu juga terjadi saat demonstrasi antipemerintah terjadi selama berbulan-bulan di negara tersebut.

Baca Juga: Israel Serang Fasilitas Rudal Militer Iran di Kota Isfahan 

Baca Juga: AS: Iran Kirim Pasukan ke Ukraina, Latih Militer Rusia Pakai Drone 

1. Serangan hanya menyebabkan kerusakan kecil

Kementerian Pertahanan Iran mengatakan serangan tersebut hanya menyebabkan kerusakan kecil di lokasi kejadian dan tidak ada korban jiwa yang meninggal.

"Sekitar pukul 23:30 waktu setempat pada Sabtu malam, serangan yang gagal dilakukan menggunakan Kendaraan Udara Mikro (MAV) di salah satu lokasi bengkel kementerian," kata Kementerian Pertahanan, kutip Reuters.

Melansir Barrons, sistem antipesawat telah berhasil menghancurkan satu drone tak bertuan itu dan dua lainnya dikabarkan terjabak di sistem antipesawat kemudian meledak, kata kementerian itu.

Baca Juga: Siap-Siap! BASF Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI Tahun Ini

2. Serangan terjadi setelah pihak intelijen Iran berhenti menargetkan tempat-tempat penting di sekitar Isfahan

Melansir The Guardian, kementerian pertahanan mengambarkan lokasi yang diserang itu sebagai bengkel militer. Isfahan, yang berada di selatan Teheran merupakan rumah bagi pangkalan udara besar untuk armada jet tempur F-14 dan sebagai pusat penelitian sekaligus produksi bahan bakar nuklir Iran.

Serangan yang terjadi pada Minggu malam di Isfahan, terjadi setelah Kementerian Intelijen Iran mengklaim telah menghentikan rencana untuk menargetkan tempat-tempat sensitif di sekitar Isfahan pada Juli.

Di sisi lain, sebuah pengakuan yang dikalim oleh anggota Komala, mengatakan bahwa mereka berencana untuk menargetkan fasilitas kedirgantaraan militer di Isfahan setelah dilatih oleh Israel, lapor dari  siaran TV pemerintah Iran pada bulan Oktober 2022.

Verified Writer

NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya