TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Tembak Sistem Pertahanan Udara Patriot di Ukraina

Salah satu sistem antirudal Ukraina mengalami kerusakan

ilustrasi bendera Rusia.(unsplash.com/ Egor Filin)

Jakarta, IDN Times - Sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) yang digunakan Ukraina diduga mengalami kerusakan akibat dari serangan Rusia. Hal itu disampaikan dua pejabat AS pada Selasa (16/5/2023), seraya menambahkan, sistem tersebut nampaknya tidak hancur.

Sistem Patriot merupakan salah satu dari serangkaian unit pertahanan udara cangih yang dipasok Barat untuk membantu Ukraina. Sistem ini dipakai untuk menghadapi serangan dari Rusia yang menargetkan infrastruktur penting Ukraina.

Seorang pejabat AS yang enggan diungkap identitasnya, mengatakan Washington dan Kiev sudah membahas cara terbaik untuk memperbaiki sistem tersebut. Kemungkinan sistem itu tidak akan ditarik dari Ukraina.

Pejabat itu juga menambahkan, AS akan memiliki pemahaman yang lebih baik dalam beberapa hari medatang dalam mengidentifikasi kerusakan sistem tersebut. Informasi tentang kerusakan itu juga dapat berubah seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Heboh Pantsir-S1, Senjata Penangkal di Atap Bangunan Penting Rusia

Baca Juga: Saingi Rudal Patriot AS, Rusia Mau Uji Rudal Antarbenua? 

1. Rusia menolak klaim dari Ukraina

Melansir Reuters, pada Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka telah berhasil menghancurkan sistem pertahanan rudal  Patriot buatan AS dengan rudal hipersonik Kinzhal dalam serangan Senin malam di Ukraina.

Sementara pihak Ukraina mengatakan mereka telah berhasil menembak jatuh 18 rudal Rusia dalam malam yang sama, termasuk enam rudal Kinzhal yang diluncurkan Rusia.

Akan tetapi, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu menolak klaim Ukraina tersebu. Dia mengatakan Moskow tidak menembakkan rudal dengan jumlah sebanyak itu, lapor kantor berita RIA.

"Jumlah rudal yang diklaim Ukraina untuk dicegat tiga kali lebih besar dari jumlah yang kami luncurkan," kata Shoigu, menurut laporan itu. 

Baca Juga: Putin Yakin Rusia Bisa Hancurkan Rudal Patriot AS di Ukraina

2. Rusia sudah menggunakan rudal Kinzhal sejak awal invasinya

Melansir Al Jazeera, Rusia mengatakan bahwa telah mengunakan rudal Kinzhal sejak awal invasinya di Ukraina. Moskow menggunakan senjata tersebut dengan 'hemat', ketika melawan target yang dianggap prioritas.

Militer Rusia mengatakan bahwa rudal Kinzhal mampu mencapai jangkauan dengan jarak 2 ribu kilometer dan mampu terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara. Dengan kecepatan dan hulu ledaknya yang berat, memungkinkan rudal Kinzhal dipakai untuk menghancurkan target yang dijaga dengan ketat, termasuk bunker bawah tanah dan juga terowongan gunung.

Dilansir CNN, Rusia telah menargetkan sistem Patriot dengan rudal hipersonik pada serangan sebelumnya, temasuk pada 4 Mei lalu. Namun, serangan tersebut masih gagal dan Ukraina berhasil mencegat rudal tersebut sebelum mengenai sistem Patriot.

Verified Writer

NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya