TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Turki Umumkan Keadaan Darurat Akibat Gempa Dahsyat

Keadaan darurat berlaku di sepuluh provinsi di Turki

ilustrasi(unsplash.com/Tarik Haiga)

Jakarta, IDN Times- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 wilayah provinsi yang berada di Turki selatan, Selasa (7/2/2023).

Langkah itu dilakukan Erdogan setelah gempa dahsyat menghantam Turki dan Suriah pada hari Senin yang mengakibatkan ribuan orang tewas, selain itu keadaan darurat juga bertujuan untuk meningkatkan upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa.

Baca Juga: Turki dan Suriah Diguncang Gempa, Jokowi Turut Berduka 

1. Turki memungkinkan untuk memberlakukan undang-undang baru akibat gempa

Melansir reuters, dengan mendeklarasikan keadaan darurat akan memungkinkan presiden beserta kabinet melewati parlemen untuk memberlakukan undang-undang baru, sekaligus untuk membatasi atau menangguhkan hak dan kebebasan yang dianggap perlu.

"Kami telah memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk memastikan operasi dilakukan dengan cepat," kata Erdogan dalam pidato keduanya sejak gempa pertama melanda Senin pagi, kutip reuters.

Keadaan darurat yang akan diperlakukan selama tiga bulan itu kemungkinan akan berakhir sesaat sebelum pemilihan presiden dan parlemen yang direncanakan pada 14 Mei, namun keadaan darurat itu juga dimungkinkan untuk diperpanjang.

2. Erdogan diklaim lambat dalam menangani bencana gempa

Melansir economictimes, pemerintah Erdogan semakin mendapat tekanan yang berat di media sosial tentang apa yang dilihat oleh para pengkritiknya tentang tanggapan yang lambat terhadap gempa bumi terbesar di Turki setelah hampir satu abad.

Di lain sisi, Erdogan mengatakan, bahwa pemerintahnya akan mengirimkan bantuan lebih dari 50 ribu pekerja bantuan ke daerah yang terkena dampak bencana gempa dan mengalokasikan dana bantuan sebesar 5,3 miliar dollar Amerika (80,4 triliun) untuk bantuan keuangan.

Penanganan dari Erdogan atas bencana alam terbesar di Turki selama dua dekade itu, akan sangat penting menjelang pemilihan presiden dan parlemen yang akan dilangsungkan beberapa bulan lagi.

Baca Juga: Korban Tewas Gempa Turki Jadi 3.452 Orang, Kondisi Suriah Mengerikan

Verified Writer

NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya