TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

UE dan AS Sepakat Bantu Ukraina, Rudal Presisi segera Dikirim 

AS gelontorkan dana Rp33,2 triliun untuk Ukraina

ilustrasi bendera Ukraina.(unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)

Jakarta, IDN Times- Pihak Sekutu Barat Ukraina telah mengumumkan pada hari Jumat (3/2/2023), akan mengirimkan rudal presisi dan sistem rudal untuk Kyiv.

pengumuman itu datang setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyerukan permintaan senjata canggih kepada Barat untuk membantu pertempuran sengit di kota Bakhmut.

Untuk membatasi pemasukan Rusia guna melemahkan pasokan invasinya di Ukraina, Uni Eropa telah setuju untuk memperkenalkan batasan harga pada produk minyak Rusia.

Pengumaman dari negara UE datang setelah Zelensky mengatakan saat pertemuan puncak para pemimimpin Eropa di Kyiv.

"Tidak ada yang akan menyerahkan Bakhmut. Kami akan berjuang selama kami bisa", kata Zelensky saat itu, kutip msn.

Baca Juga: 80 Tahun Pertempuran Stalingrad, Putin Janji Menang di Perang Ukraina

1. AS gelontorkan dana Rp33,2 triliun untuk Ukraina

ilustrasi bendera AS(unsplash.com/Cristina Glebova)

AS telah mengumumkan akan mengirim paket senjata dan amunisi baru senilai 2,2 miliar dolar Amerika (Rp33,2 triliun) untuk Ukraina.

Melansir defensenews, pendanaan dari AS dalam paket jangka panjang itu meliputi dua unit sistem pertahanan udara HAWK, senjata anti-pesawat, sistem counter drone dan drone Puma.

Itu merupakan pertama kalinya AS mengirimkan paket bantuan yang mencangkup peralatan yang tidak ditentukan untuk menghubungkan semua sistem pertahanan udara yang berbeda dan mengintegrasikannya ke sistem pertahanan udara Ukraina sendiri.

2. AS kirimkan senjata bom presisi melebihi jarak jelajah HIMARS untuk Ukraina

Melansir Al Jazeera, sebelumnya Ukraina telah meminta kepada Sekutu Barat untuk mengirimkan amunisi senjata yang dapat terbang lebih jauh dari roket HIMARS, yang memiliki daya jelajah sejayh 80 kilometer.

Barat, merespon permintaan itu dengan mengirimkan senjata bom presisi berdiameter kecil yang dapat diluncurkan dari darat (GLSDB). Bom tersebut memiliki daya jelajah sekitar 150 kilometer, yang dapat mengancam jalur pasokan utama Rusia, depot senjata, dan pengkalan udara yang berada jauh dari garis depan.

Dengan GLSDB, memungkinkan tentara Ukraina memiliki kemampuan untuk meyerang di mana saja di sebagian wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhia dan Kherson yang diduduki Rusia.

Baca Juga: Tentara Rusia Akui Pasukan Moskow Lakukan Penyiksaan di Ukraina

Verified Writer

NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya