2 Warga AS Diduga Jual Teknologi ke Rusia, Terancam 35 Tahun Penjara
Perusahaannya menjual peralatan penerbangan canggih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Cyril Gregory Buyanovsky dan Douglas Robertson, keduanya adalah warga Kansas, Amerika Serikat (AS). Mereka berdua ditangkap karena mengirim teknologi secara ilegal ke Rusia.
Kedua warga AS itu memiliki dan mengoperasikan KanRus Trading Company. Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa perusahaan menjual peralatan penerbangan canggih ke Rusia. Jika terbukti bersalah, dua orang tersebut akan menghadapi maksimal 35 tahun kurungan penjara.
Baca Juga: Perusahaan AS Ternyata Penyuplai Teknologi Pembuat Rudal Rusia
Baca Juga: Myanmar-Rusia Kerja Sama Pengembangan Teknologi Energi Nuklir
1. Menyembunyikan identitas klien
Dalam pengumuman yang diterbitkan oleh Departemen Kehakiman AS, Cyril Gregory Buyanovsky dan Douglas Robertson, ditangkap pada Kamis (2/3/2023). Mereka akan menghadapi beberapa dakwaan, termasuk mengekspor barang yang dikendalikan tanpa izin.
Dilansir CNN, penangkapan keduanya dilakukan setelah dalam satu tahun terakhir, dilakukan kampanye global melawan pencucian uang dan penghindaran sanksi yang mendukung pemerintah Rusia.
Buyanovsky dan Robertson telah menyembunyikan siapa klien mereka melalui negara pihak ketiga, berbohong tentang harga produk dan pembayarannya dilakukan melalui rekening bank asing.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, negara itu telah mendapatkan serangkaian sanksi yang merusak rantai pasokan industrinya. Ini termasuk sektor penerbangan. Washington telah melarang penjualan teknologi penerbangan ke Moskow dan akan menghukum siapa yang melanggar.
Baca Juga: 5 Fakta Taiwan Lantern Festival 2023, Padukan Teknologi dan Budaya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.