TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Setujui Vaksin COVID-19 Tahap Ketiga

Vaksin terbaru jauh lebih mudah disimpan

Ilustrasi vaksin COVID-19. (Pexels.com/Maksim Goncharenok)

Washington DC, IDN Times - Usaha untuk terus mempercepat kampanye vaksinasi virus corona di Amerika Serikat terus diupayakan. Saat ini Amerika Serikat sudah meresmikan vaksin Pfizer dan Moderna. Kini, mereka bersiap akan menyambut vaksin produksi Johnson & Johnson (J&J), vaksin ketiga yang kemungkinan besar akan diizinkan.

Vaksin Pfizer dan Moderna sebelumnya dikatakan dalam uji coba, memiliki kemampuan mengobati hingga 95 persen. Namun para ahli memperingatkan untuk tetap waspada karena uji coba dua vaksin itu dilakukan sebelum varian baru virus corona menyerang AS.

Sedangkan vaksin J&J diuji ketika wabah varian baru virus corona telah terjadi. Karena itu, hasil dari uji vaksin J&J memiliki kemampuan yang cukup kuat untuk memberi perlindungan kepada para pasien.

1. Vaksin J&J jauh lebih mudah disimpan dari vaksin sebelumnya

Tabel perbandingan yang menunjukkan vaksin Johnson lebih mudah disimpan dibandingkan lainnya. (Twitter.com/Ruth Ann Crystal, MD)

Pada hari Rabu (24/2), Administrasi Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan bahwa vaksin J&J memenuhi persyaratan otorisasi penggunaan darurat. Mereka menyampaikan hal tersebut setelah para ahli menganalisisnya. Ini akan memberikan kemungkinan vaksin virus corona ketiga di AS.

Pada hari Jumat (26/2), menurut kantor berita Reuters, FDA kemudian memilih untuk merekomendasikan vaksin J&J. Tapi tetap, penggunaan yang direkomendasikan terbatas dalam skala penggunaan darurat saja.

Jika vaksin J&J diizinkan dalam penggunaan darurat seperti yang diharapkan, perusahaan mengatakan bahwa mereka siap mengirim tiga hingga empat juta dosis vaksin pada minggu depan.

Dr. Paul Stoffels, kepala petugas ilmiah J&J menjelaskan "Kami percaya kandidat vaksin COVID-19 milik kami memiliki potensi untuk membantu mengubah lintasan pandemi dan bersiap menyediakannya untuk melindungi publik sesegera mungkin," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, vaksin J&J dapat disimpan dalam suhu normal lemari es. Hal itu membuat vaksin jauh lebih mudah disimpan daripada vaksin sebelumnya. Perusahaan juga menyampaikan harapan bahwa mereka akan menyediakan pasokan untuk memvaksin hingga 20 juta orang pada akhir bulan Maret tahun ini.

Baca Juga: Kekurangan Vaksin, UE Desak AstraZeneca Distribusi Vaksin

2. Vaksin J&J bekerja lebih baik

Ilustrasi vaksin. (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Salah satu sorotan publik kepada pemerintahan baru Joe Biden adalah kemampuan mereka yang telah melakukan vaksinasi terhadap hampir 50 juta penduduk AS atau sekitar 14 persen dari populasi. Namun, kemunculan varian baru virus corona membuat para ahli meningkatkan urgensinya untuk mempercepat vaksinasi hingga ratusan juta orang agar dapat cepat melindungi warga.

Sampai saat ini, jumlah penduduk AS yang meninggal karena virus corona telah mencapai 522.705 orang. AS telah mengukir sebuah sejarah berupa catatan suram mengenai jumlah orang yang meninggal akibat serangan wabah virus SARS-CoV-2.

Melansir dari laman CNN, vaksin J&J sepertinya bekerja lebih baik daripada data awal yang ditunjukkan terhadap varian virus yang pertama kali muncul di Afrika Selatan. Selain itu, kemanjuran suntikan dosis tunggal vaksin J&J dari penderita sedang hingga parah adalah 66,9 persen selama 14 hari sejak divaksin.

Menurut analisis, dalam 28 hari setelah semua suspek uji mendapatkan suntikan vaksin J&J, tingkat kemanjurannya adalah 66,1 persen dalam suntikan dosis tunggal. Jika semua lancar, besar kemungkinan FDA akan memberikan lampu hijau pada pada Jumat atau Sabtu terhadap penggunaan vaksin tersebut.

Baca Juga: Pegal dan Mengantuk, Ini Pengalaman Pribadi Disuntik Vaksin COVID-19

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya