TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Tuduh Iran Bantu Rusia Bangun Pabrik Drone

Kemitraan pertahanan Iran-Rusia semakin dalam

ilustrasi (Unsplash.com/Ma Ti)

Jakarta, IDN Times - Dinas intelijen Amerika Serikat (AS) dalam laporan terbaru mengatakan bahwa Rusia membangun pabrik pesawat nirawak (drone) di wilayah timur Moskow. Pabrik untuk memproduksi drone itu diyakini untuk digunakan dalam invasi berkelanjutan ke Ukraina.

Pada Jumat (9/6/2023), Gedung Putih menuduh bahwa Iran telah membantu pembangunan pabrik itu dengan memberi bahan-bahan pembangunan. John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, mengatakan pejabat intelijen AS meyakini pabrik dibangun di zona ekonomi khusus Alabuga dan bisa beroperasi tahun depan.

Baca Juga: Gus Muhaimin dan Dubes Rusia Gelar Dialog Kehidupan Islam RI-Rusia

Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina Coba Bunuh Putin Lewat Serangan Drone  

1. Rute pengiriman bantuan Iran ke Rusia

John Kirby (Twitter.com/Stratcom Centre UA)

Dalam penjelasannya pada Jumat, John Kirby mengatakan bahwa Iran membantu memberi bahan-bahan pembuatan pabrik drone Rusia. Peralatan serta drone dapat dibuat sepenuhnya dan itu dikirim ke Moskow oleh Teheran lewat Laut Kaspia.

Dilansir CNN, Kirby mengonfirmasi Iran menggunakan rute Laut Kaspia untuk mengirim drone, peluru, dan mortir ke Rusia. Dia juga mengatakan bahwa pengiriman itu seringkali menggunakan kapal gelap atau data pelacakan yang dimatikan.

Rute yang tampaknya digunakan Iran untuk mengirim peralatan, dirilis AS pada Jumat. Peralatan itu dikirim dari wilayah Amirabad di Iran ke Makhachkala di Rusia.

"Rusia telah menggunakan UAV (pesawat nirawak) Iran dalam beberapa pekan terakhir untuk menyerang Kyiv dan meneror penduduk Ukraina, dan kemitraan militer Rusia-Iran tampaknya semakin dalam," kata Kirby.

Baca Juga: 7 Orang Hilang akibat Runtuhnya Bendungan di Ukraina, Ini Kata PBB

2. Kemitraan pertahanan yang berbahaya bagi Ukraina

Sejak tahun lalu, Iran telah dituduh memasok drone bunuh diri kepada Rusia dan pasukan Moskow menggunakan itu untuk menyerang kota-kota di Ukraina. Bulan Mei lalu, AS mengatakan bahwa Rusia menerima ratusan drone dari Rusia, serta peralatan terkait produksi drone.

"Ini adalah kemitraan pertahanan skala penuh yang berbahaya bagi Ukraina, tetangga Iran, dan masyarakat internasional," kata Kirby dikutip dari Associated Press.

"Kami terus menggunakan semua alat yang kami miliki untuk mengungkap dan mengganggu kegiatan ini termasuk dengan membagikannya kepada publik, dan kami siap untuk berbuat lebih banyak," katanya menambahkan.

Washington juga mengeluarkan seruan agar pemilik bisnis swasta dan pemerintah negara lain mengambil tindakan untuk memastikan tidak berkontribusi pada program drone milik Teheran.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya