Bekas Gedung Parlemen Australia Diduga Dibakar Demonstran
Perdana Menteri mengutuk protes yang diwarnai aksi perusakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bekas gedung parlemen Australia di ibu kota Canberra pada hari Kamis (30/12/21) diduga dibakar oleh demonstran. Sejauh ini tidak ada korban terluka dalam kebakaran tersebut, tetapi pintu dan serambi gedung terlihat gosong.
Para pengunjuk rasa telah melakukan protes selama dua minggu di depan gedung parlemen lama Australia. Mereka mengidentifikasi sebagai bagian dari kelompok antipemerintah dan warga berdaulat.
Pejabat pemerintah Australia mengutuk kekerasan itu. Mereka mengatakan mendukung protes dengan cara damai tapi aksi kekerasan adalah tindakan kriminal. Penyelidikan insiden pembakaran gedung parlemen lama saat ini diluncurkan oleh pihak yang berwajib.
Baca Juga: Netapa Korban Banjir Malaysia: Saya Marah dengan Pemerintah!
1. Protes menjelang peringatan 50 tahun Kedutaan Besar Tenda Aborigin
Menjelang peringatan 50 tahun Kedutaan Besar Tenda Aborigin, kerumunan orang melakukan protes selama dua minggu terakhir di bekas gedung parlemen Australia.
Protes itu awalnya dilakukan dengan gerakan duduk damai. Tetapi pada hari Kamis, para demonstran itu melakukan upacara merokok bersama seperti upacara adat. Belum jelas bagaimana kebakaran itu kemudian terjadi, tapi ada beberapa orang yang diduga menyalakan api upacara di sebelah pintu bekas gedung parlemen.
Dilansir BBC, petugas darurat segera dipanggil ke lokasi kejadian sekitar pukul 11:30 siang waktu setempat. Api telah mencapai bagian depan gedung dan membakar pintu. Petugas segera bisa mengendalikan kebakaran dan memandamkan api.
Gedung bekas parlemen Australia itu ditinggalkan sejak tahun 1988. Setelah itu, gedung tersebut menjadi warisan budaya dan digunakan untuk Museum Demokrasi Australia Pada tahun 1992, kelompok Aborigin secara permanen mendirikan Kedutaan Besar Tenda Aborigin di halaman depan bekas gedung parlemen tersebut.
Kedutaan Besar Tenda Aborigin menyediakan tempat bagi mereka yang melakukan protes dengan damai. Tapi mereka tidak terima jika protes berubah menjadi aksi kekerasan dan kriminalitas.
Baca Juga: Musim Dingin, Suhu di Alaska Sempat Mencapai 19,4 Derajat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.