Buntut Perang Rusia-Ukraina, Jerman Batalkan Tutup 3 PLTN
Krisis energi menghantui Jerman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman sedang mencari kerangka hukum untuk memperpanjang usia pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang mereka miliki sampai tahun depan.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, telah meminta hal itu kepada Kementerian Ekonomi, Lingkungan dan Keuangan pada Senin (17/10/2022).
Berlin sebenarnya telah berencana menghentikan secara bertahap PLTN yang mereka miliki akhir tahun ini. Namun, karena ancaman krisis energi sebagai dampak perang Rusia di Ukraina, pemerintah sedang mengupayakan agar PLTN tersebut tetap hidup sampai tahun depan.
Baca Juga: Kepala Intelijen Jerman Beberkan Ancaman Bermitra dengan China
1. PLTN memasok 6 persen energi Jerman
Konflik Rusia-Ukraina berdampak pada menyusutnya pasokan gas yang dibutuhkan Jerman dari Moskow. Ekonomi Jerman bisa mengalami kerugian akibat krisis energi yang melanda.
Untuk tetap membuat negaranya aman , Scholz telah memberikan perintah agar PLTN tetap beroperasi hingga April tahun depan, dikutip dari BBC.
Jerman masih memiliki tiga PLTN yang tersisa. Rencana awal tiga PLTN itu akan ditutup akhir tahun ini. Rencana tersebut telah dibuat sejak Kanselir Angela Merkel berkuasa, usai menyaksikan bencana nuklir Fukushima pada 2011.
PLTN Jerman memberikan pasokan sekitar 6 persen setrum dari kapasitan total yang dibutuhkan oleh raksasa ekonomi Eropa tersebut.
Baca Juga: Kanselir Jerman: Putin Melihat Agresi di Ukraina Bak Perang Salib
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.