TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bunuh Siswa di Sekolah, Remaja Singapura Ditangkap

Terdakwa pernah dirawat karena gangguan psikologis

River Valley High School Singapura (Wikipedia.org/Muggershell)

Singapura, IDN Times - Pada hari Senin (19/7), Singapura dikejutkan dengan kabar pembunuhan seorang siswa yang baru berusia 13 tahun. Korban ditemukan tergeletak di kamar mandi sekolah dengan bekas luka di tubuhnya. Paramedis Angkatan Pertahanan Sipil Singapura yang memeriksa mengatakan korban meninggal di tempat kejadian.

Polisi datang ke sekolah sebelum pukul 12:00 siang waktu setempat. Sekolah ditutup sebentar dan para siswa ditahan di ruang kelas. Selang beberapa waktu kemudian, polisi mengatakan telah menangkap orang yang diduga pelaku pembunuhan. Pelaku berusia 16 tahun dan menjalani sidang pengadilan pada hari Selasa (20/7).

1. Insiden pembunuhan terjadi di sekolah top Singapura

Singapura adalah salah satu negara-kota teraman di dunia. Penduduk Singapura memiliki kepatuhan hukum yang tinggi sehingga tingkat kriminal di negara itu cenderung rendah. Kekerasan ekstrim di sekolah jarang terjadi di Singapura. Namun kabar pembunuhan seorang siswa di sekolah menengah pada hari Senin, (19/7) telah menggegerkan warga.

Pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 11:14 hingga 11:44 siang waktu setempat. Insiden terjadi di River Valley High School. Melansir kantor berita BBC, sekolah tersebut adalah salah satu sekolah top dan bergengsi yang ada di Singapura.

Penyelidikan yang telah dilakukan oleh otoritas berwenang Singapura menjelaskan bahwa sejauh ini pelaku dan korban diketahui tidak saling mengenal. Chan Chung Sing, Menteri Pendidikan Singapura mengatakan "kami semua terkejut menerima berita tentang insiden tragis itu." Dia juga berjanji akan selalu memberikan dukungan kepada para siswa. "Kalian tidak pernah sendirian, dan kami akan selalu siap membantu kalian," ujarnya.

Baca Juga: Singapura Laporkan 92 Kasus Baru COVID, Tertinggi Sejak Agustus 2020

Korban dan pelaku tidak disebutkan secara rinci dalam keterangan kepolisian Singapura. Hal itu karena berdasarkan aturan mereka masih berada dibawah umur 18 tahun. Pembunuhan di Singapura diancam hukuman mati. Namun karena pelaku yang ditangkap dibawah umur, kemungkinan dia akan mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.

Menurut laman CNN, polisi menyita sebuah kapak di dekat lokasi korban. Kasiviswanathan Shanmugam, mantan pengacara yang saat ini menjabat sebagai Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura mengatakan penyelidikan awal dari polisi menunjukkan bahwa terdakwa telah membeli kapak secara daring. Tapi investigasi lebih lanjut masih dilakukan oleh otoritas berwenang.

Kasiviswanathan Shanmugam ikut berbela sungkawa atas insiden mengejutkan itu dan mengatakan "kami semua berduka dengan orang tua dari anak laki-laki yang terbunuh. Sulit bahkan untuk menggambarkan tingkat kesedihan mereka yang sebenarnya," katanya.

2. Pelaku menggunakan kapak sebagai alat untuk membunuh

Baca Juga: Indonesia Terima Bantuan Alat Kesehatan untuk COVID-19 dari Singapura

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya