TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demi Bantuan Rp17 Triliun, Pakistan Akan Temui Direktur IMF

Pakistan sebut IMF tidak normal!

Bendera Pakistan (Unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Pakistan, Ishaq Dar, akan bertemu dengan para delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) di Jenewa, Swiss. Pertemuan itu akan dilakukan di sela-sela konferensi di kota terpadat kedua di Swiss.

Pakistan telah mengalami krisis ekonomi yang berlanjut ke krisis energi. Cadangan devisa negara itu hanya cukup untuk menutup impor satu bulan, sebagian besar untuk belanja bahan bakar.

Islamabad mencoba mencari bantuan pinjaman IMF sebesar 1,1 miliar dolar atau sekitar Rp17 triliun.

Baca Juga: Pakistan Sebut Afghanistan Sarang Teroris, Taliban: Jangan Provokatif!

1. Upaya membangun Pakistan setelah diterjang banjir mematikan

ilustrasi (Pexels.com/Pok Rie)

Pakistan dan PBB akan menggelar Konferensi Internasional tentang Ketahanan Iklim Pakistan, yang bakal diadakan di Jenewa pada 9 Januari. Menteri Dar dikabarkan bakal bertemu dengan delegasi IMF di sela-sela acara tersebut.

Dilansir US News, pencairan bantuan pinjaman 1,1 miliar dolar atau Rp17 triliun itu awsalnya akan dilakukan pada November tahun lalu. Namun hal itu ditunda.

Pakistan baru saja dilanda banjir bandang parah yang menghancurkan. Banjir menewaskan lebih dari 1.500 orang dengan kerusakan infrastruktur penting lainnya.

Upaya mencari bantuan pinjaman dari IMF termasuk untuk mengatasi upaya pembangunan kembali wilayah Pakistan yang dihancurkan bencana alam.

2. Delegasi IMF akan bertemu Menteri Keuangan Pakistan

Perdana Menteri Pakistan (PM), Shehbaz Sharif, pada Jumat (6/1/2023) telah melakukan komunikasi dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Pembicaraan itu disebut memiliki nilai konstruktif sebagai upaya pencairan bantuan pinjaman.

"Delegasi IMF diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Keuangan Ishaq Dar di sela-sela konferensi Jenewa untuk membahas masalah-masalah luar biasa dan jalan ke depan," kata juru bicara IMF, dikutip Al Jazeera, pada Minggu.

Georgieva juga menyatakan simpatinya kepada warga Pakistan yang terkena dampak banjir. Dia mendukung upaya Islamabad untuk pembangunan pemulihan yang lebih tangguh.

Kehancuran bencana banjir Pakistan pada Desember 2022, dicatat oleh PBB, mengeluarkan laporan dengan sekitar 240 ribu warga provinsi Sindh menjadi pengungsi. Sekitar 8 juta orang lainnya terancam terkena banjir lagi atau tinggal di dekat daerah banjir.

Baca Juga: Krisis Listrik, Pakistan Tutup Mal Lebih Awal

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya