TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Gempa Turki yang Renggut Ribuan Nyawa

Wilayah terdampak sebelumnya jarang terjadi gempa bumi

ilustrasi (Unsplash.com/moein rezaalizade)

Jakarta, IDN Times - Bencana mematikan terjadi di Turki pada Senin (6/2/2023) dini hari. Gempa bumi dengan kekuatan mencapai Magnitudo 7,8 terjadi di bagian tenggara negara itu yang dekat dengan Suriah. Sejauh ini, total lebih dari dua ribu orang tewas di Turki dan Suriah.

Gempa susulan juga terjadi yang membuat orang panik, mecoba mencari perlindungan di jalan ketika bangunan di sekitar berguncang. Ribuan personel petugas tanggap darurat telah dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan, khususnya di wilayah pusat gempa dan di wilayah sekitar yang terdampak.

Berikut ini adalah lima fakta gempa bumi Turki yang telah menyebabkan ribuan orang tewas tersebut.

1. Gempa terjadi di provinsi Gaziantep

Gempa bumi Turki terjadi tepatnya di wilayah Kahramanmaras yang terletak di provinsi Gaziantep. Provinsi tersebut, berada di bagian tenggara Turki, sekitar 700 kilometer tenggara ibu kota Ankara.

Di provinsi itu, menurut Al Jazeera, juga menampung ratusan ribu pengungsi Suriah yang melarikan diri saat negara itu mengalami perang saudara. Badan Survei Geologi Amerika Serikat mencatat daerah tersebut berisi banyak bangunan dari batu-bata dan beton rapuh, membuat mereka rentan guncangan gempa.

Dari sisi Suriah, gempa itu terjadi sekitar 50 kilometer dari perbatasan barat laut. Sekitar 1,7 juta pengungsi internal Suriah tinggal di kamp di daerah yang terdampak dari guncangan dahsyat tersebut.

Baca Juga: Gempa 7,8 M Guncang Turki, Terasa Sampai Israel! 

2. Gesekan lempeng Arab dengan lempeng Anatolia

ilustrasi (Unsplash.com/Jose Antonio Gallego Vázquez)

Dalam penjelasan yang diberikan oleh Carmen Solana, ahli vulkanologi dan komunikasi risiko di University of Portsmouth, mengatakan infrastruktur yang tidak kokoh di Turki Selatan dan Suriah, memiliki dampak lain dari banyaknya korban.

Dalam 24 jam ke depan usai gempa, adalah waktu yang sangat penting untuk menemukan penyintas. Setelah 48 jam, jumlah nyawa yang memiliki kesempatan selamat akan berkurang drastis, katanya dikutip BBC.

Wilayah gempa bumi di Turki pada Senin, juga merupakan wilayah yang jarang sekali ada bencana seperti itu selama lebih dari 200 tahun. Tingkat kesiapsiagaan juga rendah dibanding dengan wilayah lain yang kerap dilanda gempa.

Sebab utama dari gempa bumi itu adalah terjadinya gesekan antara lempeng Arab yang bergerak ke utara dengan lempeng Anatolia. Gempa susulan yang terjadi dengan kekuatan Magnitudo 7,5, juga mengejutkan dan menimbulkan banyak korban jiwa.

3. Gambaran kepanikan dan kesedihan di wilayah gempa dan sekitarnya

Dalam tayangan televisi Turki, banyak orang yang panik dan berlarian ke jalan. Mereka masih dengan baju tidur karena gempa terjadi saat banyak orang masih terlelap. Beberapa video menunjukkan petugas penyelamat menggali puing bangunan, mencoba mencari para korban.

"Kami terbangun dengan kaget, karena listrik padam. Kami berbaring diam dan menunggu guncangan selesai. Rumah kami penuh dengan pecahan kaca," kata Sinan Sahan, pedagang di Gaziantep dikutip The Guardian. Sahan juga menceritakan punya kerabat di Kahramanmaras dan rumahnya hancur.

Kastil bersejarah di Gaziantep, yang ada di atas bukit dan dijadikan sebagai titik pengamatan selama zaman Romawi, salah satu dindingnya runtuh akibat kuatnya guncangan.

Di kota sekitar seperti Adiyaman, Malatya, dan Diyarbakir, orang-orang berlarian panik dan banyak bangunan dilaporkan runtuh. Tak terkecuali di kota Pazarcik, beberapa rumah juga dilaporkan hancur.

Getaran gempa juga dirasakan hingga ke Lebanon, Yunani, Israel, dan pulau Siprus.

4. Gempa terjadi di kedalaman yang dangkal dan gempa susulan juga sangat menghancurkan

Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut lembaga bencana alam Turki, lebih dari 3.400 bangunan di tenggara negara itu telah runtuh. Setidaknya ada dua rumah sakit di Hatay dan Iskanderun yang juga mengalami kerusakan fatal akibat guncangan gempa.

Dilansir Al Jazeera, Ankara mengumumkan keadaan darurat tingkat empat. Ini mencakup permintaan bantuan intersional serta mobilisasi semua pasukan nasional untuk memberi tanggap darurat.

Dalam penilaian Chris Elders, profesor di School of Earth and Planetary Sciences di Curtin University di Perth, Australia, kedalaman gempa awal sekitar 18 kilometer. Ini berkontribusi pada dahsyatnya guncangan. 

Setelah gempa pertama, lebih dari 40 gempa susulan lain yang dirasakan. Ini termasuk gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 yang terjadi pada siang hari.

Seismolog di Akademi Ilmu Pengetahuan Turki, mendesak pejabat setempat memeriksa retakan pada bendungan di kawasan itu untuk mencegah potensi terjadinya bencana lain, yakni banjir.

Baca Juga: Korban Tewas Gempa Turki Jadi 3.452 Orang, Kondisi Suriah Mengerikan

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya