TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ingin Buktikan Genosida Rusia, Zelenskyy Undang Presiden Prancis

Zelenskyy juga undang Presiden Biden untuk kunjungi Kiev 

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengundang Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk berkunjung ke ibu kota Kiev, dalam sebuah wawancara pada 15 April yang kemudian diterbitkan pada 17 April. Dia ingin menunjukkan bukti 'genosida' yang dilakukan pasukan Rusia di Ukraina usai Macron menolak menggunakan istilah tersebut.

Genosida dianggap kejahatan yang paling jahat dan pemimpin dunia memilih untuk hati-hati menggunakan istilah itu dalam melabeli tindakan negara lain. Tapi Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru-baru ini menggunakan istilah 'genosida' untuk menggambarkan aksi Rusia di Ukraina.

Macron menolak mengikuti retorika Biden dan dia mengatakan tidak ingin meningkatkan eskalasi verbal karena tidak akan membantu membawa perdamaian. Bagi Macron, genosida memiliki arti berdasarkan hukum dan bukan oleh politisi.

Baca Juga: Dituduh Joe Biden Dalangi Genosida di Ukraina, Ini Pembelaan Rusia

Baca Juga: Rusia Negara ke-7 yang Dituding Lakukan Genosida oleh AS

1. Macron tidak ingin meningkatkan eskalasi verbal

Emmanuel Macron (youtube.com/Emmanuel Macron)

Presiden Biden pada Selasa (12/4/2022), telah secara terbuka menuduh pasukan Rusia melakukan genosida di Ukraina. Duta Besar AS untuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Michael Carpenter, mengatakan komentar Biden itu tidak mewakili posisi hukum resmi AS.

Namun Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, menggemakan retorika Biden pada Rabu. "Saya pikir itu benar bahwa semakin banyak orang berbicara dan menggunakan kata genosida dalam hal apa yang dilakukan Rusia, apa yang telah dilakukan Vladimir Putin," ujar Trudeau, dikutip dari The Guardian.

Presiden Macron menolak mengikuti contoh penggunaan istilah genosida yang telah dikeluarkan oleh Biden. Menurut Macron, istilah itu tidak berlaku karena Ukraina dan Rusia adalah "bersaudara."

Dia mengatakan pada Kamis bahwa kata 'genosida' memiliki arti tersendiri dan perlu dicirikan secara hukum, bukan oleh politisi, kutip The Local. Macron tidak ingin meningkatkan ketegangan dengan eskalasi verbal yang tidak membawa ke arah perdamaian.

PM Australia, Scott Morrison, salah satu sekutu utama Barat, juga tidak menggunakan istilah genosida. Tapi dia mengatakan bahwa Presiden Putin harus mempertanggung jawabkan kejahatan perang dan kekejaman di Ukraina.

Baca Juga: Dituduh Joe Biden Dalangi Genosida di Ukraina, Ini Pembelaan Rusia

2. Macron diundang untuk melihat sendiri bukti genosida

Presiden Zelenskyy mengaku telah berbicara dengan Presiden Macron lewat sambungan telepon. Zelenskyy mengatakan telah mengundang Presiden Prancis itu untuk mengunjungi Kiev guna membuktikan genosida yang dilakukan oleh tentara Rusia.

Dikutip dari RFE/RL, Zelenskyy berkata "saya baru saja mengatakan kepadanya bahwa saya ingin dia mengerti bahwa ini bukan perang, tetapi tidak lain adalah genosida. Saya mengundangnya untuk datang ketika dia memiliki kesempatan. Dia akan datang dan melihat, dan saya yakin dia akan mengerti."

Emmanuel Macron sedang sibuk bertarung di negaranya sendiri dalam kampanye pilpres putaran kedua melawan politikus sayap kanan Marine Le Pen. Macron, dalam sebuah wawancara dengan media lokal Prancis, mengatakan menolak menggunakan istilah genosida seperti yang digunakan oleh Biden.

Penolakan Macron itu membuat para pejabat pemerintahan Kiev marah dan kecewa. Oleh Nicolenko, juru bicara Kementrian Luar Negeri Ukraina mengatakan Rusia telah membunuh anak-anak, warga sipil, memperkosa perempuan, memutilasi orang tua dan juga menghancurkan rumah. "Bahkan musuh yang paling ganas pun tidak melakukan kekejaman terhadap orang-orang yang tidak berdaya," kata Nicolenko.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya